Jawaban Tak Terduga Soeharto Saat Ditanya Capres Pilihannya, Mantan Menteri Tak Berani Lagi Bertanya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Presiden kedua RI Soeharto. Jawaban Tak Terduga Soeharto Saat Ditanya Capres Pilihannya, Mantan Menteri Tak Berani Lagi Bertanya.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pengaruh Presiden kedua RI Soeharto rupanya belum pudar di dunia politik setelah dirinya lengser dari tampuk kekuasaan.

Soeharto pun pernah ditanya calon presiden (capres) pilihannya.

Mendapat pertanyaan tersebut, Soeharto sempat terdiam.

Presiden kedua RI Soeharto berkuasa di Indonesia selama 32 tahun.

Meski demikian, kekuasaaan Soeharto harus tumbang saat muncul gelombang reformasi pada 1998.

Saat itu, para mahasiswa dan sejumlah tokoh yang menjadi motor reformasi, menuntut agar Soeharto segera lengser.

Namun pasca lengser dari tampuk kekuasaan, hal itu bukan berarti pengaruh Soeharto di dunia politik hilang sama sekali.

Sebab ternyata, Soeharto masih dimintai pertimbangan terkait sejumlah keputusan politik saat itu.

Terungkap Alasan Sebenarnya Soeharto Makamkan Soekarno di Blitar, Sempat Terjadi Tanya Jawab

Itu sebagaimana disampaikan mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Fahmi Idris.

Kisah itu disampaikan Fahmi Idris dalam buku "Pak Harto The Untold Stories" terbitan Gramedia, tahun 2012.

Fahmi Idris mengungkapkan, Partai Golkar mengadakan konvensi untuk pencalonan presiden menjelang Pemilu 2004.

Peserta konvensi tersebut terdiri atas empat orang.

Di antaranya, Wiranto, Surya Paloh, Akbar Tanjung, dan Prabowo Subianto.

"Jusuf Kalla yang semula ikut kemudian mundur dan memilih menjadi calon wapres untuk mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono yang maju sebagai calon presiden," ungkap Fahmi Idris.

Terkait hal itu, Fahmi Idris pun berusaha mendapatkan nasihat dari Soeharto.

Mendapatkan pertanyaan dari Fahmi Idris soal sosok yang pantas maju sebagai calon presiden, Soeharto rupanya terdiam cukup lama.

"Kepalanya menengadah, membuat saya khawatir kalau-kalau terjadi apa-apa ketika hanya ada saya bersama Pak Harto di saat itu," jelas Fahmi Idris.

Sejurus kemudian, Soeharto pun memberikan jawaban.

Eks Ajudan Soeharto Blak-blakan soal Simpanan Uang Triliunan Selama 32 Tahun Jabat Presiden

Jawaban Soeharto rupanya pendek.

Jawaban itu pun hanya satu kata.

"Wallahualambisawab," ungkap Fahmi Idris.

Mendapatkan jawaban seperti itu, Fahmi Idris pun tidak berani lagi untuk bertanya.

"Itu menunjukkan beliau tidak mau lagi mencampuri urusan internal Golkar," tandas Fahmi Idris.

Cerita Prabowo Terhina saat Temui Habibie Bahas Negara, Nama Soeharto dan Keluarga Sampai Disebut

Sebuah momen pernah terjadi di lingkungan Istana saat Presiden Ketiga BJ Habibie masih memimpin.

Momen tersebut melibatkan nama Prabowo Subianto yang kemudian merasa terhina karena Habibie.

Prabowo Subianto merupakan mantan menantu Presiden Republik Indonesia ke-2, Soeharto.

Prabowo sebelumnya pernah menjadi pangkostrad dan banyak yang terjadi ketika ia masih bekerja.

Diikat Tali Sepatu lalu Ditembak Mati, Kisah Para Preman yang Ditangkap di Zaman Soeharto

Kisah yang melibatkan BJ Habibie dan Prabowo ini disampaikan sendiri oleh sang Presiden.

Habibie menuliskan kisahnya itu dalam bukunya yang berjudul "Detik-Detik yang Menentukan, Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi", tahun 2006 lalu.

Dalam buku itu, Habibie mengungkapkan, Prabowo pernah menemuinya pada tahun 1998.

Saat itu, Prabowo masih menjadi Pangkostrad.

Kedatangan Prabowo ke Istana tersebut pasca Habibie menerima laporan dari Panglima ABRI saat itu, Jenderal Wiranto.

Laporan itu berisi adanya gerakan pasukan Kostrad.

Oleh karena itu, Habibie pun meminta kepada Wiranto untuk segera mengganti Pangkostrad.

Selain itu, Pangkostrad yang baru dilantik juga harus segera memerintahkan pasukannya ke basis masing-masing pada hari itu juga sebelum matahari terbenam.

Hal itu kemudian membuat Habibie memiliki pertanyaan besar.

"Mengapa Prabowo tanpa sepengetahuan Pangab telah membuat kebijakan menggerakkan pasukan Kostrad?" tanya Habibie dalam buku itu.

BJ Habibie mengaku, dia sebenarnya cukup dekat dengan Prabowo.

Bahkan, Prabowo juga menganggap Habibie sebagai idolanya.

Meski demikian, menurut Habibie hal itu tidak boleh ditolerirnya.

Saat Prabowo masuk ke dalam ruangannya, Habibie merasa puas karena Prabowo tidak membawa senjata apapun.

"Hal ini berarti pemberian "ekslusivitas" kepada Prabowo tidak dilaksanakan lagi," ungkap Habibie.

Prabowo kemudian mengatakan sesuatu kepada Habibie dalam bahasa Inggris.

"Ini suatu penghinaan bagi keluarga saya dan keluarga mertua saya Presiden Soeharto, Anda telah memecat saya sebagai Pangkostrad," tulis Habibie menirukan ucapan Prabowo.

Habibie kemudian menjawab dia tidak memecatnya, melainkan hanya menggantinya.

Mendengar jawaban Habibie, Prabowo menimpalinya.

Prabowo mengaku dia hanya berusaha mengamankan presiden.

"Itu adalah tugas Pasukan Pengamanan Presiden yang bertanggung jawab langsung pada Pangab dan bukan tugas Anda," jawab Habibie.

Mengetahu jawaban itu, Prabowo menyebut Habibie naif.

"Masa bodoh, saya Presiden dan harus membereskan keadaan bangsa dan negara yang sangat memprihatinkan saya," jawab Habibie.

Habibie kemudian meminta Prabowo agar menyerahkan semua kepada Pangkostrad baru paling lama sebelum matahari terbenam.

Prabowo berusaha menawar apa yang disampaikan Habibie.

Awalnya, Prabowo meminta waktu kepada Habibie selama tiga bulan agar dia bisa menguasai pasukannya.

Keinginan itu pun ditolak Habibie.

Bahkan, sampai Prabowo meminta waktu hanya tiga hari, Habibie tetap menolaknya.

Reaksi Tak Terduga Halimah Saat Lihat Titiek & Mamiek Usir Mayangsari Depan Soeharto

Prabowo kemudian menelepon Pangab TNI, Wiranto.

Namun, saat itu Wiranto sedang tidak dapat dihubungi.

Prabowo pun pergi meninggalkan ruangan Habibie.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Terbongkar Pilihan Soeharto Saat Disodori 4 Nama untuk Capres, Prabowo Subianto Malah Tak Dipilih

Berita Terkini