Tribun Pringsewu

Depresi Sakit Tidak Kunjung Sembuh, Warga Pringsewu Pilih Gantung Diri di Depan Pintu Kamarnya

Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Editor: Teguh Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Diduga depresi tidak kuat menahan sakit yang menahun, Hasanah (55), warga Pekon Banyu Urip, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

Laporan Reporter Tribun Lampung Robertus Didik

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Diduga depresi tidak kuat menahan sakit yang menahun, Hasanah (55), warga Pekon Banyu Urip, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

Hasanah menggunakan selendang warna biru motif putih melakukan gantung diri di pintu kamar rumahnya.

Putrinya, Aprianti (25) melihat Hasanah sudah tergantung, Selasa (18/6/2019) pagi.

"Aprianti berteriak meminta pertolongan tetangga untuk menurunkan korban," ungkap Kepala Polsek Sukoharjo Iptu Deddy Wahyudi mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Hesmu Baroto, Selasa.

Atas teriakan putri korban, warga berdatangan mengupayakan pertolongan.

Kondisi Hasanah masih dalam keadaan hidup dan lemas.

Namun upaya penyelamatan tidak membuat Hasanah tertolong.

Sebab, Hasanah menghembuskan nafas terakhir diduga akibat kehabisan nafas setelah beberapa menit tergantung di pintu.

Deddy mengatakan, hasil pemeriksaan medis, korban telah meninggal dunia karena jerat kain di leher bagian atas.

Lanjut dia, dari anus korban keluar kotoran.

Pada bagian mata ada luka pecah merah akibat menahan rasa sakit yang berlebih.

Jenazah Hasanah kemudian diserahkan kepada pihak keluarga, yang sudah mengikhlaskan kematian korban.

Keluarga menolak untuk dilakukan autopsi.

Polisi mengamankan barang bukti satu helai kain selendang warna biru motif putih.

"Berdasar informasi yang dihimpun, korban nekat bunuh diri diduga karena tidak kuat menahan sakit asam urat yang menahun," tuturnya.

(tribunlampung.co.id/robertus didik)

Berita Terkini