Disinggung apakah keputusannya untuk mundur karena adanya desakan dari suporter dan masyarakat Lampung secara umum, Jan menegaskan, bukan karena faktor-faktor tersebut.
"Tidak! Saya tahu suporter dan teman-teman media," tegas Jan membantah.
"Kalau saya melihat itu (desakan mundur) sebagai motivasi."
"Kalau mereka (suporter) terlalu baik-baik saja juga tidak bagus bagi tim, tetapi mereka juga tidak anarkis."
"Waktu saya di lapangan, ketika mereka kesal dan mendatangi saya ke lapangan, ya tidak ada masalah, mereka menyampaikan aspirasi mereka, saya terima, bahkan saya sampai peluk mereka."
"Teman-teman suporter juga sedih (atas keputusan mundur dari pelatih), tetapi mereka juga mengharapkan sesuatu yang lebih baik, dan itu normal menurut saya," papar Jan.
"Mereka juga tidak ada niatan untuk mengusir saya dan saya tidak pernah berpikiran seperti itu."
"Keputusan ini (mundur) saya ambil bersama manajemen, jadi intinya tidak ada faktor lain selain ingin melihat BLFC lebih baik ke depannya," terang Jan.
Eks arsitek Persija Jakarta tersebut mengatakan, Perseru BLFC sangat mampu dan bisa untuk bersaing di Liga 1.
"Tim ini kuat dan masih punya potensi untuk bisa berkembang lebih baik ke depannya," tandas Jan.
Berita Perseru Badak Lampung FC hari ini, Chief Executive Officer (CEO) skuat Laskar Saburai, Marco Gracia Paulo akan segera menetapkan pelatih pengganti sepeninggalan Jan Saragih.
Jelang laga pekan ke-12, skuat Laskar Saburai harus menerima fakta ditinggalkan oleh pelatih kepalanya, Jan Saragih.
Merujuk jadwal Liga 1 2019, Perseru Badak Lampung FC akan menjamu Persela Lamongan pada 3 Agustus 2019 di Stadion Sumpah Pemuda, Way Halim, Bandar Lampung.
Kick off kedua tim akan dimulai pukul 15.30 WIB dan disiarkan langsung melalui live streaming.
Sepekan sebelum laga berlangsung, publik Lampung, khususnya masyarakat penggila bola dikejutkan dengan kabar dari klub sepak bola kebanggaannya, Perseru BLFC.