Rusli memang sebelum terjun ke dunia politik berstatus sebagai pegawai negeri, saat itu Rusli membangun sekolah swasta sederhana dan menjadi kepala sekolah disana dengan menumpang gedung belajar di gedung sekolah lain saat itu.
Saat menjadi kepala sekolah itu, Rusli yang dibantu beberapa temannya mengajar tanpa memungut biaya dari siswa yang sekolah di tingkat SMA tersebut.
"Jadi kami buat sekolah bagaimana agar anak bisa bersekolah dan kami tidak pungut biaya dari anak-anak," jelas Rusli.
Pada tahun 2014 saat diusung untuk maju di Pemilu oleh PKS, Rusli mengundurkan diri dari PNS, karena ia tidak bisa menolak saat itu dan harus maju menjadi caleg anggota DPRD.
"Saya maju namun hati saya merasa belum siap untuk menjadi wakil rakyat saat itu, akhirnya saat di TPS saja tidak mencoblos saya, saya coblos calon lain, Alhamdulillah saat itu bukan saya yang terpilih," ujar Rusli.
Namun Rusli tetap meraih suara diatas 1200 saat itu.
Setelah tidak terpilih menjadi anggota DPRD dan status PNS sudah diberhentikan, bagi Rusli saat itu adalah jalan terbaik dalam hidupnya, ia pun mulai menjalani kehidupannya sebagai petani dengan membuka lahan yang luasnya satu hektar.
"Jadi ada saja jalan hidup saya dari Allah, saya yang tidak punya modal apa-apa menjadi pemasok bibit kelapa sawit bagi warga di daerah saya, Alhamdulillah dari situ bisa membiayai kebutuhan keluarga dan rumah," ujar Rusli.
Pada tahun 2019 Rusli kembali diusung partai untuk maju jadi caleg untuk dapil yang sama, Rusli berhasil meraih suara terbanyak meskipun tidak mengeluarkan uang.
"Saya tidak punya uang, mau dikeluarkan pun tidak ada, kami tidak punya tabungan, bahkan sampai ada beberapa orang tanya, kapan lagi pasang balihonya orang sudah pasang, saya jawab aja tunggu terakhir saja, padahal saya jawab itu karena tidak punya uang buat baliho dan spanduk," ujarnya bercerita.
Pada tiga Minggu terakhir kampanye, Rusli baru mulai melakukan sosialisasi karena baru mendapat dana diberi orangtuanya Rp 2 juta ditambah sumbangan beberapa temannya, sehingga ditotal sekitar Rp 3,5 juta.
"Saya pun dapat tandem dengan caleg DPRD Riau Ustadz Baihaqi, dapat dana Rp 5 juta untuk baliho, dan itulah modal saya maju," ujarnya.
Namun Rusli juga rajin hadir pada acara pernikahan dan kegiatan masyarakat di daerahnya, sehingga nama Rusli sudah tidak asing lagi bagi masyarakat.
"Kalau dilihat calon lain yang punya modal dan punya kekuatan, tidak mungkin saya dapat suara dan terpilih, tapi Alhamdulillah ini adalah takdir dari Allah SWT," ujar Rusli.
Bagi Rusli kekuatan doa orangtuanya juga menjadi kekuatan yang luar biasa sehingga dia menjadi anggota DPRD Kabupaten Rokan Hulu, karena bagi dia orangtua itu malaikat tak bersayap.