TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, RIAU - Pernah Coblos Caleg Lain di TPS, Petani Bermodal Rp 5 Juta Mampu Jadi Anggota DPRD.
Rusli, anggota DPRD Rokan Hulu, Riau, baru saja dilantik menjadi wakil rakyat.
Latar belakangnya sebagai petani, membuat Rusli tak percaya dengan jabatan yang diembannya kini.
Rusli mengaku tidak memiliki modal melimpah saat terjun sebagai calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Rusli mengaku hanya mengantongi modal sebesar Rp 5 juta.
Keterbatasan biaya membuatnya tak menggelontorkan uang yang banyak selama masa kampanye.
Rusli memang dikenal sebagai pribadi yang sederhana.
Rusli tinggal di sebuah rumah yang berdindingkan papan reot.
Rusli maju menggunakan perahu partai PKS untuk Dapil I Rokan Hulu (Rambah, Rambah Hilir, Bangun Purba dan Rambah Samo), ia berhasil mengumpulkan suara terbanyak untuk PKS di dapilnya tersebut.
Sosoknya yang sederhana sempat menjadi perhatian banyak orang, apalagi sempat muncul beberapa postingan di media sosial di Rokan Hulu yang menggambarkan Rusli hanya tinggal di rumah berdinding papan jauh dari kesan mewah, namun bisa terpilih jadi anggota Dewan.
Bahkan di internal PKS sendiri menjadikan Rusli ini sebagai tokoh yang penuh inspirasi, dengan kesederhanaan bisa duduk sebagai anggota DPRD.
Rusli tinggal di Dusun Tanjung Pura Indah, Desa Rambah Hilir, Muara Rumbai Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, ia memiliki 7 anak, tinggal di rumah berdinding papan dan hanya memiliki dua kamar tidur.
Kesehariannya Rusli berprofesi sebagai Petani sedangkan istri bekerja sebagai guru di satu SMA di Rokan Hulu.
Saat berbincang dengan Tribunpekanbaru.com Rusli mengaku bahagia meskipun hanya tinggal di rumah berdinding papan yang kondisinya reot itu.
"Saya menikmati dan bersyukur terus pada Allah, jadi meskipun kami tinggal di rumah sederhana ini kami bahagia," ujar Rusli bercerita.
Rusli memang sebelum terjun ke dunia politik berstatus sebagai pegawai negeri, saat itu Rusli membangun sekolah swasta sederhana dan menjadi kepala sekolah disana dengan menumpang gedung belajar di gedung sekolah lain saat itu.
Saat menjadi kepala sekolah itu, Rusli yang dibantu beberapa temannya mengajar tanpa memungut biaya dari siswa yang sekolah di tingkat SMA tersebut.
"Jadi kami buat sekolah bagaimana agar anak bisa bersekolah dan kami tidak pungut biaya dari anak-anak," jelas Rusli.
Pada tahun 2014 saat diusung untuk maju di Pemilu oleh PKS, Rusli mengundurkan diri dari PNS, karena ia tidak bisa menolak saat itu dan harus maju menjadi caleg anggota DPRD.
"Saya maju namun hati saya merasa belum siap untuk menjadi wakil rakyat saat itu, akhirnya saat di TPS saja tidak mencoblos saya, saya coblos calon lain, Alhamdulillah saat itu bukan saya yang terpilih," ujar Rusli.
Namun Rusli tetap meraih suara diatas 1200 saat itu.
Setelah tidak terpilih menjadi anggota DPRD dan status PNS sudah diberhentikan, bagi Rusli saat itu adalah jalan terbaik dalam hidupnya, ia pun mulai menjalani kehidupannya sebagai petani dengan membuka lahan yang luasnya satu hektar.
"Jadi ada saja jalan hidup saya dari Allah, saya yang tidak punya modal apa-apa menjadi pemasok bibit kelapa sawit bagi warga di daerah saya, Alhamdulillah dari situ bisa membiayai kebutuhan keluarga dan rumah," ujar Rusli.
Pada tahun 2019 Rusli kembali diusung partai untuk maju jadi caleg untuk dapil yang sama, Rusli berhasil meraih suara terbanyak meskipun tidak mengeluarkan uang.
"Saya tidak punya uang, mau dikeluarkan pun tidak ada, kami tidak punya tabungan, bahkan sampai ada beberapa orang tanya, kapan lagi pasang balihonya orang sudah pasang, saya jawab aja tunggu terakhir saja, padahal saya jawab itu karena tidak punya uang buat baliho dan spanduk," ujarnya bercerita.
Pada tiga Minggu terakhir kampanye, Rusli baru mulai melakukan sosialisasi karena baru mendapat dana diberi orangtuanya Rp 2 juta ditambah sumbangan beberapa temannya, sehingga ditotal sekitar Rp 3,5 juta.
"Saya pun dapat tandem dengan caleg DPRD Riau Ustadz Baihaqi, dapat dana Rp 5 juta untuk baliho, dan itulah modal saya maju," ujarnya.
Namun Rusli juga rajin hadir pada acara pernikahan dan kegiatan masyarakat di daerahnya, sehingga nama Rusli sudah tidak asing lagi bagi masyarakat.
"Kalau dilihat calon lain yang punya modal dan punya kekuatan, tidak mungkin saya dapat suara dan terpilih, tapi Alhamdulillah ini adalah takdir dari Allah SWT," ujar Rusli.
Bagi Rusli kekuatan doa orangtuanya juga menjadi kekuatan yang luar biasa sehingga dia menjadi anggota DPRD Kabupaten Rokan Hulu, karena bagi dia orangtua itu malaikat tak bersayap.
"Saya yakin doa orang tua itu menembus langit, Tiga hari jelang pemilu saya datangi mertua minta doa, pada hari pencoblosan saya datangi rumah orangtua yang masih hidup minta doa, dan datangi kuburan orangtua yang sudah meninggal," ujarnya.
Kekuatan doa dan keyakinannya itu, Rusli meraih suara 1.800 lebih sedangkan dibawahnya 1.200 an, maka Rusli akan menjabat sebagai wakil rakyat untuk periode 2019-2024.
Meskipun sudah dilantik jadi anggota DPRD, Rusli tetap menggunakan sepeda motor untuk ke kantor dan akan tetap menjadi Rusli yang dikenal masyarakat selama ini.
Bahkan ia juga belum ada berencana untuk membangun rumah baru, dan akan tetap tinggal di rumahnya yang lama berdinding papan yang hanya memiliki dua kamar tidur itu.
"Tetap, saya tidak akan bangun rumah, satu kamar untuk tujuh anak saya, dan kamar satu lagi untuk saya dan istri," jelasnya.
Rusli akan menerima gaji sebagai anggota Dewan sebulannya Rp 30 juta lebih, menurutnya Rp 15 juta akan disumbangkan ke Partai kemudian Rp 4 juta kepada teman se-Dapilnya yang membantu ia duduk.
"Selebihnya sekitar Rp 15 juta saya tidak akan makan sendiri, saya akan berbagi dengan masyarakat InsyaAllah, misalnya ada kegiatan saya akan berkontribusi juga disana, kalau untuk rumah belum," ujarnya.
Karena bagi Rusli, terpilih jadi anggota Dewan tidak ada beban, karena tidak mengeluarkan anggaran yang besar dan harus membalikkan modal.
"Satu keinginan saya selama lima tahun jadi anggota Dewan nanti harus bisa mendirikan satu sekolah, itu cita-cita saya," ujarnya.
(Tribunpekanbaru.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul "STORY - Anggota DPRD di Riau Tinggal di Rumah Berdinding Papan, Hidup Sederhana dan Miliki 7 Anak"