"Dia mengakunya baru pertama kali. Karena satunya, temannya itu, dodik keburu kabur," ungkapnya.
Dan yang sebenarnya menjadi otak dan penyalur motor hasil rampasan, adalah dodik, namun pria itu kabur duluan.
"Dia ngomong, aku ga ngerti Pak aku diajak koncoku iku, lage pisan tok," jelas Gogot seraya meniru ucapan Kholid.
Tapi, ungkap Gogot, pihaknya telah memperoleh profil identitas Dodik untuk dimasukkan dalam DPO.
Tak lama lagi, pria itu akan diringkus kesatuannya.
"Sudah masuk DPO dia, kami akan kejar dan tangkap dia itu," jelasnya.
Kholid dan Dodik sebenarnya adalah kawan sesama pekerja di sebuah pabrik kayu di Surabaya.
Kepada Polisi, Kholid mengaku nekat menjalankan aksinya itu hanya untuk mencari tambahan penghasilan saja.
Kendati begitu, polisi tak mudah percaya, Gogot akan mengejar Dodik untuk mengungkap kasus ini.
Apalagi ia juga sudah mengantongi informasi bahwa motor hasil rampasan korban akan dikirim ke Pulau Madura.
"Tapi saya gak percaya, menurut saya dia pemberani, kayaknya gak cuma sekali.
Modusnya menabrak korban kok," pungkasnya.