2 Kader Gerindra Ini Disebut Jubir Prabowo Tolak Jadi Menteri Jokowi

Editor: taryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

2 Kader Gerindra Ini Disebut Jubir Prabowo Tolak Jadi Menteri Jokowi

Kemudian poin kedua, Prabowo mempersilahkan kepada Presiden Joko Widodo jika konsepsi itu akan digunakan untuk kepentingan bangsa.

"Kedua, bila ingin digunakan Pak Jokowi untuk pemerintah 5 tahun ke depan, Gerindra mempersilahkan. Tapi jika tidak, kita tetap akan bekerja sama untuk kepentingan NKRI," kata Dahnil Anzar.

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto selfie dengan wartawan seusai keduanya bertemu di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/9/2019). (DOKUMENTASI WARTAWAN ISTANA KEPRESIDENAN ) (DOKUMENTASI WARTAWAN ISTANA KEPRESIDENAN)

Lalu pada poin ketiga, Prabowo Subianto memutuskan untuk tetap menjaga kerukunan serta berkomunikasi, bermusyawarah demi kepentingan berbangsa dan bernegara.

Prabowo kata Dahnil Anzar memahami betul pentingnya komunikasi pasca Pilpres 2019 demi kerukunan berbangsa dan bernegara.

"Itu tiga sikap politik beliau ( Prabowo Subianto). Alasannya membantu bangsa dan negara. Pak Prabowo Ingin membantu saja, kalau diterima ya silahkan, tergantung Pak Jokowi. Yang jelas Pak Prabowo memastikan bahwa dirinya tak berhenti ingin berkontribusi demi negara," ungkap Dahnil Anzar.

Prabowo Menhan

Sebelumnya Direktur Poltracking Indonesia Hatta Yuda mengungkap beberapa kemungkinan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto gabung ke Kabinet Jokowi-Maruf.

Beberapa posisi menteri yang diprediksi akan diduduki Prabowo Subianto menurut Hatta Yuda yakni mulai dari Menteri Pertahanan hingga Menteri ESDM.

Hal itu disampaikan oleh Hatta Yuda dalam dialog Sapa Indonesia Malam bersama Aiman Witjaksono.

Hadir pula dalam dialog tersebut Juru Bicara Prabowo Subianto yakni Dahnil Anzar hingga Politisi PKS Mardani Ali Sera.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Kompas TV, Aiman Witjaksono menanyakan soal pernyataan Hatta Yuda bahwa Prabowo Subianto akan gabung ke pemerintahan Jokowi-Maruf.

Menurut Aiman Witjaksono, hal itu di luar nalarnya dan apakahn mungkin akan terjadi.

”Politik itu tidak ada yang tidak mungkin, pada 17 April setelah quick count saya memprediksi, ditanya pada saat itu yang mungkin gabung pemerintahan saya bilang salah satu Gerindra yang paling mungkin, orang bilang nggak mungkin, 17 April menyampaikannya,” kata Hatta Yuda di hadapan Dahnil Anzar.

Rupanya ketidak mungkinan yang disebutkan banyak orang itu semakin terbuka lebar.

Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) Fadli Zon. (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

”Tetapi ternyata akan menjadi semakin mungkin, termasuk ketika Gwrindra mengatakan ada konsep-konsep, visi misi tentang ketahanan pangan ketahanan energi ketahanan keamanan,” jelasnya.

Halaman
123

Berita Terkini