Menangis Histeris
Setelah petugas kepolisian dan pemadam kebakaran tiba, pemadaman api yang melahap mobil dan evakuasi empat korban dilakukan.
Empat korban dievakuasi ke RS Bhayangkara, Bandar Lampung.
Pantauan Tribun Lampung, ibu paruh baya langsung menangis histeris setibanya di Instalasi Forensik RS Bhayangkara.
Dia adalah ibu kandung Hadi Prayitno.
"Astagfirullah. Tak telepon dari kemarin gak ngangkat-ngangkat. Gak tau ke mana anakku ini," ucap ibu korban yang terduduk di kursi tunggu.
Sejumlah kerabat dan perawat RS pun menenangkan ibu korban yang memakai baju ungu dan celana panjang biru ini.
Setelah proses identifikasi sekitar delapan jam, empat jenazah korban ditempatkan di peti mati untuk dibawa ke rumah duka menggunakan ambulans.
Dua jenazah di antaranya diletakkan di satu peti yang sama.
Duka menyelimuti kerabat saat proses tiga peti berisi empat jasad diangkat dan ditempatkan di tiga ambulans.
Tiga ambulans itu masing-masing milik RS Bhayangkara, Komunitas Mutiara Independent (Komil) Lampung, dan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Lampung.
Sri Ayem (50), bibi korban, mengungkapkan empat jenazah dibawa ke rumah duka di Melungun Ratu, Sungkai Tengah, Lampura.
"Tapi mampir ke Metro sebentar untuk didoakan," katanya.
Dapat Santunan
PT Jasa Raharja akan memberikan santunan kepada keluarga empat korban meninggal dunia dalam peristiwa ini.