Dia aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Pada tahun 1993-1997, Abdul Halim Iskandar pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah Universitas Hasyim Asyari (UNHASY) Tebuireng.
Pada tahun 1998, terjadi perubahan besar di Indonesia dengan bergeraknya gelombang reformasi yang kemudian Gus Dur mendirikan PKB.
Sejak saat itulah, Halim mulai aktif berpolitik.
Halim mengaku sejak PKB berdiri sudah menjadi pengurus mulai dari tingkat DPC, provinsi, hingga Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Lalu, selanjutnya Ketua DPRD Jombang, Wakil Ketua DPRD Provinsi, dan terakhir Ketua DPRD Provinsi.
Berurusan dengan KPK
Halim juga pernah berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada bulan Juli 2018 lalu.
Ketika itu, ia dipanggil sebagai saksi terkait dengan penyidikan perkara tindak pidana pencucian uang dengan tersangka mantan Bupati Nganjuk Taufiqurrahman.
Namun, ia menegaskan bahwa dirinya sudah tidak ada masalah dan semunya telah clear.
Presiden Joko Widodo ( Jokowi) secara resmi telah mengumumkan nama-nama menteri dan pejabat setingkat menteri periode 2019-2024 di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Total terdapat 38 nama menteri dan pejabat setingkat menteri yang diumumkan Jokowi dalam Kabinet Indonesia Maju, salah satunya yakni Abdul Halim Iskandar. (Tribunlampung.co.id/kompas.com/Taryono)