Lagi pula, saat itu seluruh kekuatan pasukan ABRI sedang menggelar latihan gabungan di Ambon. Begitu juga dengan para prajurit Kopasandha (Kopassus).
Para pasukan Kopassus yang sudah mendapatkan latihan antiteror juga sedang mengikuti Latgab di Ambon.
Sedangkan perwira paling senior di Markas Baret Merah di Jakarta tinggal Letkol Sintong Panjaitan.
Perwira menengah tersebut tak ikut ke Ambon karena kakinya sedang patah saat mengikuti latihan terjun payung. Untuk berjalan saja, Sintong harus dibantu tongkat.
Tapi Sintong tetap harus memimpin operasi pembebasan sandera itu.
Baca: Demi Wanita Pujaan, Pria Ini Nekat Video Call Pakai Seragam TNI di Depan Koramil, Lalu Terciduk
Uniknya, Sintong akhirnya memaksakan diri berjalan tanpa tongkat begitu Komandan Kopasandha Brigjen Yogie S Memet memerintahkannya memimpin operasi.
Operasi pembebasan sandera Garuda Woyle sebenarnya merupakan operasi yang rumit. Karena berlangsung di negara lain dan membutuhkan kerja sama secara diplomatik.
Dalam hal ini, kehadiran pasukan Kopassus harus diketahui oleh otoritas negara setempat demi menghormati kedaulatan Thailand.
Jika dibandingkan dengan operasi spektakuler pasukan khusus lainnya, seperti pasukan khusus Israel yang pernah sukses membebaskan sandera di Entebe, Uganda, atau pasukan khusus AS yang sukses membunuh Osma bin Laden di Pakistan, cara kerja Kopassus di Thailand lebih profesional dan ”terhormat”.
Baca: Karena Sombong, Kota Hantu di Asia Ini Diluluhlantakkan Bangsa Mongol
Pasalnya, pasukan Kopassus saat melaksanakan misi pembebasan sandera tersebut menghargai kedaulatan negara Thailand.
Sedangkan pasukan Israel dalam jumlah besar masuk ke Uganda secara diam-diam dan malah terlibat pertempuran dengan pasukan Uganda.
Demikian juga pasukan khusus AS, ketika masuk wilayah Pakistan untuk menangkap Osama mereka melakukannya secara diam-diam sehingga Pemerintah Pakistan sampai melancarkan protes.
Pasukan Kopassus juga bisa membebaskan sandera hanya dalam waktu 3 menit pada 31 Maret 1981. Catatan waktu tersebut juga terbilang spektakuler karena tidak ada satu pun sandera yang terbunuh.
Atas prestasi spektakuler itu, media-media internasional seperti The Asian Wall Street Journal pun mendudukkan Kopassus yang notabene berasa dari negara ketiga sebagai pasukan khusus terbaik di dunia.
Baca: Ternyata Sule Sudah Lama Tak Serumah dengan Istrinya
Apalagi jika melihat kenyataan bahwa pasukan yang diturunkan untuk melaksanakan missi pembebasan sandera merupakan pasukan antiteror yang dibentuk secara dadakan dan dikomandani seorang perwira yang sedang cedera.