Andi pun menegaskan tidak pernah menyebutkan nama pengajian apa yang diikuti oleh menantu dan putrinya, dan dia tidak pernah membeberkan seperti apa kelompok pengajian yang mendatangi menantu dan putrinya.
"Gak ada saya sebut jemaah Sal seperti yang diberitakan media lainnya. Itu tidak benar saya menuduh pengajian ini dan itu. Yang jelas anak saya ada didatangi orang dari Belawan. Tapi saya tidak tahu apa nama kelompoknya dan apa pengajiannya," pungkasnya.
Seorang Ibu Rumah Tangga Diamankan
Seorang ibu rumah tangga berinisal SVT diduga terlibat dengan jaringan terorisme.
Wanita yang ditaksir berusia 31 tahun ini diamankan aparat kepolisian (Mabes Polri) dari rumah sewa berwarna hijau di Jalan Gumba, Lingkungan 10, Kelurahan Cengkehturi, Kecamatan Binjai Utara, Kamis (14/11/2019).
Informasi dihimpun, SVT dibawa sejumlah petugas polisi dan polwan berpakain casual sejak pagi sekitar pukul 10.00 WIB. SVT diboyong oleh empat petugas dikawal petugas lain yang menenteng senjata api.
Pemilik kontrakan, Anim (62) mengaku syok dan nyaris pingsan ketika melihat SVT dibawa petugas. Anim tidak menyangka dan masih belum percaya jika SVT diduga terlibat jaringan teroris.
"Nenek tadi terkejut, sudah mau pingsan. Saya lihat tiba-tiba dia dibawa sama orang ramai kali, ada yang bawa senjata, empat megang dia pas baru turun dari mobil," ungkap Anim dengah raut masih pucat.
Dijelaskan Anim, SVT baru saja menyewa rumah kontrakannya sejak dua bulan silam bersama anak perempuannya yang berusia sekitar lima tahun, dan belum sekolah. Saat mengontrak SVT dikenalnya sosok pendiam, berperilaku sopan dan jarang keluar rumah.
"Baru dua bulan, orangnya gak banyak omong, sekedar aja, dia pun jarang nampak wajahnya pakai cadar. Orangnya cantik, kecil-kecil, orang suku Jawa juga kayak nenek, itu pun cuma sekali lihat wajahnya. Dia sama anaknya tinggal di sini, paling ada datang abangnya kemari antar anaknya sekolah ngaji," jelasnya.
Lanjut Anim, SVT sempat bercerita bahwa tidak akan menyewa dalam waktu lama hingga menahun.
Selama di Binjai, SVT sedang menunggu kepulangan suaminya dari Malaysia, dan akan berpindah ke Kisaran.
"Dulu katanya suaminya di Malaysia, terus dia bilang gak lama, kalau suami pulang dia mau pulang ke kampungnya di Kisaran," katanya.
Warga lainnya, Sumi mengaku beberapa kali kerap bercerita dengan SVT setiap berbelanja di kedai. Kata Sumi, SVT sudah tiga kali bersuami, dan memiliki tiga anak dari suami pertamanya yang sudah bercerai.
"Sering beberapa kali cerita-cerita dia, sudah tiga kali menikah. Pertama anaknya ada tiga, kedua kayakny nikah siri gitu, ketiga yang ini lah masih lajang di Malaysia. Katannya suaminya ketiga pun ditangkap juga gak tahu kasus apa. Mungkin itu lah dia mau nunggu pulang dia tinggal di sini," pungkasnya.
Camat Binjai Utara, Adri Rivanto dikonfirmasi membenarkan ada warga yang tinggal di daerahnya telah dibawa polisi yang disebut-sebut dari Densus 88 Polri.
Namun, saat itu Adri Rivanto sedang ada tugas di luar sehingg tidak bisa mendampingi.
"Enggak ikut saya. Dari Mabes Polri manggil Kepling kemudian lapor ke Saya. Kurang tahu berapa orang, cuma tadi terduga terorisnya perempuan. Ya ngontrak di Binjai," katanya.
Artikel ini telah tayang dengan judul TERUNGKAP Pengajian yang Buat Bomber di Polrestabes Medan dan Istrinya Terjerumus Terorisme
Penulis: Muhammad Fadli Taradifa