Akselerasi kaum difabel sangat minim, sedangkan persyaratan formal menjadi hambatan berkarya kaum difabel.
Secara formal tingkat intergensi mereka cukup tinggi, makanya festival ini untuk mengunggah kampus agar ramah dengan kaum difabel.
Makanya dengan memotivasi sekitar 400an orang difabel ini mereka harus percaya diri.
Pada hari ini juga diberikan kaki palsu untuk 8 orang, bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) untuk 15 orang.
Ada juga alat bantu kursi roda, tongkat kruk, alat bantu dengar, tongkat disabilitas netra.
Pada festival HDI 2019 ini juga dihadiri oleh Wakil Rektor II Unila Prof M Kamal, serta Kabid TIK Polda Lampung Kombespol Sulistyaningsih.(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)