TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, CILACAP - John Kei, preman paling ditakuti di Jakarta, tobat.
John Kei tobat setelah mendekam di lapas Nusakambangan.
Hidup di balik jeruji besi membuat John Kei berubah.
John Kei kini tak lagi menjadi pribadi kasar.
Ia sudah bermetamorfosa menjadi John Kei yang penuh kasih.
• Menyesal Bunuh Orang? Inilah Jawaban Mengejutkan The Godfather John Kei
• Dulu Dikenal Bengis dan Tak Kenal Ampun John Kei Kini Bertobat, Video Buka-bukaan di Kick Andy
• Pengalaman Pembunuh Sadis John Kei Saat Diisolasi di Lapas Super Maksimum Nusakambangan
Selepas bebas nantinya, John Kei tidak akan kembali ke dunia hitam.
John Kei akan melayani masyarakat terutama penghuni lapas.
Dari balik pintu Gereja Kasih Anugerah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Permisan, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, sayup terdengar suara khotbah.
Seorang pria berkulit gelap tampak lantang membacakan firman Tuhan dari Alkitab.
Sementara itu, lebih dari 100 jemaat yang ada di hadapannya mendengarkan dengan khidmat.
Hari itu, John Refra Kei (52) atau lebih dikenal John Kei didapuk untuk mengisi khotbah dalam perayaan Natal bersama napi yang lain.
Bukan kali ini saja pria yang pernah dijuluki "Godfather of Jakarta" ini mengisi khotbah.
Ia kerap memimpin prosesi peribadatan menggantikan pemuka agama yang berhalangan hadir di gereja.
"Ketika pendeta dari luar tidak datang, saya jadi mentor pengganti khotbah.
Bisa dua atau bulan tiga bulan sekali.
Di situlah saya belajar khotbah," kata John Kei seusai mengisi khotbah Natal, Kamis (19/12/2019).
John Kei mengaku mendapat pengalaman rohani saat mendekam di Lapas Batu yang menerapkan one man one cell.
Dari balik tembok lapas yang menerapkan pengamanan maksimal itu, ia mulai mempelajari firman Tuhan hingga akhirnya dipindah ke Lapas Permisan.
"Di lapas high risk selama tiga bulan yang membentuk saya, saya di sini juga dibentuk Tuhan.
Saya diubahkan di high risk, saya seperti ini karena anugerah Tuhan," ujar John Kei.
Lantas apa arti Natal bagi John Kei?
"Sangat berarti karena Natal membawa damai dalam kehidupan saya.
Natal mengajarkan saya agar bisa mengasihi antar-semua komunitas, jadi bukan hanya mengasihi satu komunitas," kata John Kei.
Bebas
Lebih spesial lagi, Natal tahun ini merupakan Natal terakhir bagi John Kei di balik jeruji besi.
• Bus Masuk Jurang Sedalam 80 Meter di Liku Lematang Sumsel, 24 Penumpang Tewas
• Kopilot Lion Air Tiba-tiba Meninggal di Hotel Pontianak, Maskapai Ungkap Catatan Rekam Medis
• TERUNGKAP Cara Perusahaan Pinjaman Online Ilegal Bisa Dapat Daftar Nomor Kontak dari HP Pelanggannya
Dalam waktu dekat ini, pria yang divonis 16 tahun atas kasus pembunuhan ini akan mendapatkan bebas bersyarat.
"Saya sangat bahagia, inilah acara Natal saya terakhir di penjara, Natal ini sangat berkesan.
Perasaan sangat bahagia, inilah saat-saat yang saya tunggu, semakin dekat, rasanya semakin rindu dengan keluarga," ujar John Kei.
Lebih lanjut John Kei mengatakan, selepas keluar dari penjara, dia akan mengabdikan dirinya untuk menjadi pelayan di lapas.
Ia akan berkeliling lapas untuk memberikan bimbingan.
John Kei mengaku sudah memaafkan semua musuhnya saat berkecimpung dalam dunia hitam.
Namun, memang tidak mudah bagi John Kei untuk memaafkan.
Ia mengaku banyak belajar selama mendekam di penjara.
"Contoh kecil, sama teman teroris yang menyerang saya di kamar dan datang saya memaafkan kamu.
Dan itu menyangkut nyawa dan saya bisa memaafkan," kata John Kei.
"Suka tidak suka, mau tidak mau, setelah membaca firman Tuhan mengajarkan saya kalau masuk surga dan diampuni Tuhan, maka harus mengampuni musuh, harus bisa memaafkan.
Kalau tidak mau, maka Bapa di surga juga tidak mengampuni.
Memang berat, waktu belum baca firman, kalau saya keluar nanti pasti mati," ujar John Kei menambahkan.
DISERANG NAPI TERORIS DI NUSAKAMBANGAN
Sebelumnya kamar John Kei diserang sepuluh orang dari kamar 4, 5, dan 8 menyerang sel John Kei di Blok Tempo kamar 1, Rabu (8/11/2017).
Serangan juga dilakukan terhadap Wendriyanto Wartabone dan Muhammad Azrul Sidik yang menghuni Blok Tempo kamar 3.
"Mereka menggunakan balok-balok kayu proyek dan batu-batu yang ada di sekitar kamar blok Tempo," ujar Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas II Permisan Nusakambangan, Yan Rusmanto melalui keterangan tertulis, Rabu (8/11/2017).
Saat itu, Yan memerintahkan seluruh petugas jaga dan stafnya untuk berupaya semaksimal mungkin meredam keributan massa.
Lonceng siaga pun dibunyikan, dan petugas melakukan barikade di sekitar lokasi keiadian agar kerusuhan tidak meluas.
Pihak lapas juga menghubungi Polres Cilacap untuk mengamankan situasi.
Yan mengatakan, sempat dilakukan upaya mediasi, namun tidak berhasil.
"Sehingga mulai merangsek dan membuat petugas kewalahan sehingga tidak bisa menahan banyaknya warga binaan yang berusaha melewati pintu 5," kata Yan.
Setelah berhasil melewati pintu 5, warga binaan kelompok John Kei melakukan serangan balik untuk menyelamatkan pimpinan mereka yang masih berada di kamar sel.
Kerusuhan pun tak bisa terelakkan.
Beberapa fasilitas lapas rusak, seperti pintu, jendela, kaca, dan taman.
Kelompok penyerang pun terpojok, kemudian masuk dan bertahan di dalam Blok Tempo kamar 4.
Setelah itu, petugas segera mengunci mereka agar kerusuhan tidak berlanjut.
"Setelah kerusuhan, John Kei berhasil diselamatkan dari kamarnya dan massa pun bisa terkendali dan mundur di sekitar taman gazebo," kata Yan.
Beberapa korban luka langsung ditangaani tim medis.
John Kei mengalami luka di pelipis kiri dan telapak tangan kiri sobek.
Wendri Yanto Warta Bone terluka di pelipis kiri atas dan memar di bagian bahu dan kaki.
Adapun Muhammad Azrul Sidik terluka di pelipis kiri tangan memar dan kedua kakinya memar.
Namun, terjadi lagi kericuhan dua jam setelah kedua kelompok berdamai.
Sejumlah anak buah John Kei mencari salah satu warga binaan bernama Surachman yang menyerang bosnya.
Sementara itu, kelompok warga binaan lain menyerang Tumbur Bondy, salah satu anak buah John kei yang tidak sempat melarikan diri, sehingga luka berat pada bagian punggung dan perutnya.
Tumbur dibawa ke RSUD Cilacap namun tidak dapat diselamatkan.
"Pada saat yang sama, setelah korban dilarikan rumah sakit, kondisi kamar-kamar warga binaan dalam keadaan terkunci, kecuali warga binaan yang sedang diperiksa oleh tim penyidik Polres Cilacap," kata Yan.
Kerusuhan di lapas itu mengakibatkan satu korban tewas dan tiga korban luka.
Sebanyak 11 orang yang diduga pelaku saat ini diamankan di lapas terkait. (tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul "KABAR TERBARU John Kei Godfather of Jakarta, Natal Terakhir di Nusakambangan, Maafkan Teroris . . ."