TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PESAWARAN - Bakal Calon (Balon) Bupati Pesawaran Dendi Romadhona enggan diwawancara perihal politik.
Terutama mengenai pencalonannya sebagai Balon Bupati Pesawaran di Pilkada Andan Jejama 2020.
Dendi yang masih menjabat Bupati Pesawaran aktif ini menyarankan untuk mewawancarainya perihal pembangunan saja.
"Kalau wawancara politik enggak, wawancara pembangunan ayo," kata Dendi yang ditemui di acara Hari Amal Bakti Kementrian Agama, Jumat, 3 Januari 2020 di Kantor Kementrian Agama Pesawaran.
Demikian juga saat sesi wawancara dengan awak media, Dendi enggan berkomentar soal santernya kabar Eriawan mundur dari pencalonan Wakil Bupati di Pilkada Pesawaran 2020 ini.
• Eriawan Mundur Jadi Balon Wabup Dendi, DPD PDIP Lampung Sebut Hak Politik
"Nanti, nanti, nanti, itu kita obrolin nanti di lain sesi ya," tukasnya sembari mengatakan bila saat ini sesinya untuk wawancara penanganan dampak banjir terlebih dahulu.
Diketahui Eriawan yang merupakan pasangan Dendi Ramadhona dalam Pilkada 2015 lalu telah digadang-gadang maju kembali berpasangan dengan puta Zulkifli Anwar.
Akan tetapi, belakangan Eriawan dikabarkan mundur dari Balon Wakil Bupati.
Mundurnya Eriawan diperkirakan karena kakaknya, M Nasir juga maju sebagai kontestan Pilkada 2020 sebagai Balon Bupati.
Eriawan menyatakan mundur dari Balon Wakil Bupati ketika menghadiri rapat konsolidasi DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pesawaran, 29 Desember 2019.
Rapat tersebut agendanya pembentukan PAC , Ranting dan Anak Ranting PDI Perjuangan se-Kabupaten Pesawaran.
Pernyataan itu disampaikan berdasarkan aspirasi seluruh kader DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pesawaran.
Karena seluruh kader menginginkan untuk mengambil kursi Bupati di Bumi Andan Jejama.
Terkait itu, Eriawan saat dihubungi belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut. Eriawan mengaku sedang sibuk.
"Saya lagi acara keluarga, nanti saja ya mas," ungkap Eriawan dalam pesan singkatnya, Kamis, 2 Januari 2020.
Ketika Tribun Lampung menghubunginya kembali pada, Jumat, 3 Januari 2020, tidak ada juga jawaban dari Eriawan.
Sementara, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pesawaran M Nasir mengaku belum mengetahui rekomendasi PDI Perjuangan terkait Pilkada Pesawaran 2020 sudah keluar atau belum.
Tidak hanya itu, Nasir juga belum tahu kapan rekomendasi partai keluar.
Menanggapi keputusan Eriawan yang mundur dari Balon Wakil Bupati, Nasir mengatakan, Eriawan merupakan negarawan yang sangat mendengar suara kader.
Selain itu, dia menilai Eriawan sebagai kader PDI Perjuangan yang mengutamakan kebesaran partai.
Apakah sebelum membuat keputusan itu ada pembicaraan antara Eriawan dengan Nasir, atau inisiatif dari Eriawan sendiri ?
Nasir yang menjabat Ketua DPRD Pesawaran ini menjawab, bahwa Eriawan menilai sendiri mana yang terbaik.
Eriawan Mundur Jadi Balon Wabup Dendi, DPD PDIP Lampung Sebut Hak Politik
Sikap politik Eriawan yang memutuskan untuk mundur sebagai bakal calon bupati yang mendampingi Dendi Ramadhona dalam pilkada 2020 di nilai sah-sah saja.
DPD PDI Perjuangan Lampung menilai sikap politik Eriawan merupakan hak langkah politik setiap kader partai.
Wakil Ketua DPD PDIP Lampung bidang Organisasi, Watoni Noerdin mengtakan secara organisasi setiap kader berhak mencalonkan diri atau dicalonkan.
"Jadi kalau dia mengundurkan diri itu adalah hak politik dia, kami tidak bisa mencampuri urusan itu secara oraganisasi," ungkapnya kepada Tribun, Jumat (3/1/2020).
Kata dia, sebetulnya memang kondisi di pesawaran itu saat ini ada dua kader PDI-P yang mencalonkan diri menjadi bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati.
Akan tetapi, terus dia, proses penentuan pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati menunggu hasil rekomendasi dari DPP.
"M Nasir mendaftar sebagai Bakal Calon Bupati dan Eriawan sebagai wakil bupati, itu sudah diterima oleh tim penjaringan PDI dan sudah di laporkan ke Dewan Pimpinan Pusat," bebernya.
Watoni menyebut, ada satu hal yang menjadi pertimbangan partai berlambang banteng ini untuk memutuskan Eriawan berpasangan dengan M Nasir. Yakni dari segi etika berpolitik.
Namun demikian, pihaknya tetap menghormati keputusan yang telah diambil oleh bakal calon bupati Pesawaran itu.
"Kami DPD, DPC itu menghormati sikap politik dari pada kader, itu juga hak-hak mererka," tandasnya.
Ketua DPC PDI Perjuangan Pesawaran Pastikan Tak Akan Maju Pilkada Bersama Adiknya, Eriawan
Memilih mengalah, Ketua DPC PDI Perjuangan Pesawaran M Nasir memastikan dirinya tidak akan maju bersama-sama dengan adiknya, Eriawan dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Pesawaran 2020.
DPC PDI Perjuangan Pesawaran telah membuka penjaringan untuk menghadapi Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Pesawaran 2020.
Dalam kesempatan tersebut, Eriawan mendaftar penjaringan sebagai Bakal Calon Wakil Bupati di PDI Perjuangan.
Sementara M Nasir mendaftar sebagai Bakal Calon Bupati di penjaringan PDI Perjuangan Kabupaten Pesawaran.
Oleh karena itu lah, Nasir yang juga Ketua sementara DPRD Pesawaran lebih menyerahkan kepada keputusan partai.
Nasir menegaskan, dirinya tidak akan mengikuti bursa pencalonan kepala daerah apa bila PDI Perjuangan tidak ikut mengusungnya.
• Dendi - Eriawan Kompak Daftar Penjaringan PDI Perjuangan untuk Maju Balon Bupati dan Wakil Pesawaran
• Didampingi Sang Istri Ketua Sementara DPRD Nasir Daftar Balon Bupati Pesawaran
"Kalau tidak direkom PDI Perjuangan, tidak (ikut pencalonan). Kalaupun direkom banyak partai, kalau PDI Perjuangan nggak ikut, saya nggak (maju)," tutur Nasir beberapa waktu lalu.
Nasir juga mengaku sudah berbicara dengan keluarga, termasuk dengan adiknya Eriawan yang masih menjabat Wakil Bupati Pesawaran terkait rencana pencalonannya itu.
Sementara itu, istrinya Nasir, Yeni Amalia meyakini bila pencalonan kakak beradik tersebut tidak akan berdampak pada perpecahan keluarga.
Ia menuturkan bila yang namanya keluarga itu tidak dapat dipisahkan.
Sehingga tetap menjalin hubungan emosional.
"Terlepas dari itu, karena mereka (Nasir-Eriawan) yang adik-kakak, saya paham sekali bahwa keluarga mereka utuh. Kebersamaan itu dijalin (sama) mereka," ungkapnya.
Eriawan sebagai kader PDI Perjuangan telah siap mengikuti intruksi partai.
"Ketika partai saya tidak mencalonkan saya, maka saya tidak akan menjadi calon (Wakil Bupati), dan tidak akan meneruskan pencalonan," tuturnya.
Eriawan mengakui bila M Nasir sebagai kader terbaik PDI Perjuangan.
Selain sebagai ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pesawaran, M.Nasir juga merupakan kakaknya Eriawan, yang otomatis pimpinannya di partai.
"Partai PDI Perjuangan ini adalah partai yang demokrasi, maka semua kader boleh mencalonkan diri, termasuk saya dan Pak Nasir," ujar Eriawan.
Jadi, tambah Eriawan, M Nasir mempunyai hak politik juga untuk mencalonkan diri.
Baik itu calon bupati atau mencalonkan sebagai wakil bupati.
Eriawan pun mengaku akan selalu mendukung dan taat dengan keputusan partai.
• Jauh-jauh dari Lampung Tengah, 4 Pria Ini Beli Rokok Pakai Uang Palsu di Pesawaran
• Polda Lidik Pencabulan Gadis 16 Tahun Asal Pesawaran Hamil Tujuh Bulan
Secara kekeluargaan, Eriawan mengatakan, hubungannya dengan kakanya, M Nasir, baik-baik saja.
Justru, kata dia, M Nasir yang mendukungnya untuk mendaftarkan diri sebagai Wakil Bupati.
"Jadi tidak ada intervensi beliau (M Nasir) terhadap saya, atau saya disuruh mundur, tidak ada. Beliau merestui sebagai pimpinan partai dan sebagai kakak," katanya. (Tribunlampung.co.id/Robertus Didik Budiawan Cahyono/Kiki Adipratama)