Kenali Perbedaan Demam Dengue dan DBD, Gejala dan Pencegahannya
Saat musim hujan telah tiba, ada banyak penyakit yang bisa menghampiri manusia.
Salah satunya demam berdarah dengue (DBD).
dr Isura Febrihartati dari Rumah Sakit Dr. H. Abdul Moeloek mengatakan, selain DBD ada juga DD (demam dengue).
Bedanya Demam Dengue tidak ada pecahnya pembuluh darah plasma tapi DBD ada pembuluh darah plasma yang pecah.
Namun baik DD maupun DBD sama-sama disebabkan nyamuk aedes aegypti.
Ciri-ciri nyamuk itu adalah tubuhnya berwarna hitam putih dan banyak hidup di air bersih.
"Tapi tidak menutup kemungkinan, nyamuk itu bisa hidup di genangan air yang biasanya muncul di musim hujan. Untuk itu saat sudah memasuki musim hujan sebaiknya waspada dengan nyamuk itu," kata dr. Isura
Ciri-ciri DD adalah demam 39-40 derajat celcius selama 2-7 hari.
Pada hari 3-4 timbul ruam kulit makulopapular/rubeolliform.
Mendekati akhir dari fase demam dijumpai petekie pada kaki bagian dorsal, lengan atas, dan tangan. Convalescent rash, berupa petekie mengelilingi daerah yang pucat pada kulit yang normal, dan dapat disertai kulit yang gatal.
Sedangkan dalam DBD terdapat tiga fase yakni fase demam, kritis, dan masa penyembuhan. Fase demam adalah demam tinggi 2-7 hari, dapat sampai 40 derajat celcius, dan terjadi kejang demam.
Selain itu dijumpai facial flush, muntah, nyeri kepala, nyeri otot dan sendi, nyeri tenggorokan dengan faring hiperemis, nyeri dibawah lengkung iga kanan, dan nyeri perut
Sedangkan pada fase kritis terjadi puncak kebocoran plasma, sehingga pasien dapat mengalami shock hipovolemik.
Pada fase ini penting untuk mengenali warning sign untuk mengatasi syok.