"Ada beberapa bangku dan kursi untuk area mereka," kata Aang saat ditemui di rumah makan tersebut, Jumat (10/1/2020).
Dari pantauan Kompas.com, ruang tunggu untuk ojol tersebut berada di dalam bangunan restoran.
Ruangan berukuran sekitar 2x3 meterpersegi itu dilengkapi dengan bangku kayu.
Takut mengganggu tamu
Pihak restoran mengimbau ojol tidak masuk ke ruang tengah lantaran takut mengganggu tamu yang sedang makan.
Pasalnya, beberapa kali ojol sempat masuk ke ruang makan dan membuat tamu tidak nyaman.
"Sudah pernah beberapa kali (ojol masuk ruang makan) dan satu tahun sebelumnya pun ada terjadi ketika pengiriman paket, kemudian belum lama juga pernah," ucap dia.
Pihak manajemen restoran hanya ingin menjaga kenyamanan para tamu yang mayoritas dari luar negeri.
Setelah kabar tersebut viral, pihak restoran mencopot peringatan tersebut.
"Andaikata mereka (ojol) mau merokok pun mereka masih bisa memakai kursi yang di teras luar. Seperti itu," kata dia.
Aang mengatakan, manajamen menempelkan kertas peraturan di depan pintu pada Rabu (8/1/2020).
Keesokan harinya, tepatnya pada siang hari, petugas reservasi yang ada di depan melihat seorang driver ojek online perempuan datang ke restoran untuk mengambil pesanan.
Namun sebelum masuk ke dalam restoran, dia sempat terdiam di depan pintu sambil membaca peraturan tersebut.
Sontak dia pun tidak jadi masuk ke dalam restoran dan menunggu di luar.
"Ketika dibukakan pintu dan dipersilakan masuk, ibu (ojol) itu tidak mau masuk."
"Malah mundur dan mengambil gambar (peraturan yang ada di pintu)," kata Aang.
"Kemudian, satpam yang lain datang untuk mempersilakan masuk juga tapi tetap ibu itu seperti sedang chatting atau apa," lanjut dia.
Setelah itu, ojol tersebut pun mengambil pesanannya dan pergi.
Tidak lama berselang, foto tersebut viral di media sosial.
Pihak manajemen pun mencopot peraturan tersebut.
Padahal, peraturan tersebut bukan melarang ojek online masuk ke restoran.
Melainkan, hal itu melarang untuk tidak masuk ke ruang utama tempat pengunjung makan.
Aang menyayangkan sikap pengendara ojol yang tidak bertanya kepada pihak manajamen terkait peraturan tersebut.
Dia menilai pengendara ojol hanya mengambil pengertian sepihak terkait peraturan tersebut.
“Yang saya sayangkan, ibu itu seharusnya apabila mendapat kejanggalan di suatu tempat, beliau seharusnya menghubungi organisasinya atau manajemennya untuk klarifikasi untuk peneguran bila perlu peneguran ke pihak kami,” ujar Aang.
Namun, nasi telah menjad bubur.
Peraturan tersebut sudah telanjur viral di media sosial.
Tugasnya saat ini hanya berusaha meluruskan kepada masyarakat terkait maksud dari peraturan tersebut.
Aang selaku manajemen memastikan tidak ada larangan untuk para ojol masuk ke dalam restoran.
Namun karena peraturan tersebut sudah sempat viral dan meresahkan masyarakat, pihaknya tetap menyampaikan permintaan maaf.
Pihaknya tetap menyampaikan permintaan maaf kepada para pihak terutama para driver ojek online yang tersinggung atas pemberitahuan tersebut.
"Jadi kami minta maaf atas kejadian ini, dan intinya dari semua ini adalah kesalahpahaman dari sebuah kalimat yang kurang tertata rapi," kata dia.
Ke depan, pihaknya akan mengganti pemberitahuan tersebut dengan kalimat yang lebih baik.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id.
Pihak restoran mewah Kalture Progressive Cafe and Resto memberikan klarifikasi terkait aturan driver ojek online (ojol) dilarang masuk restoran.