Sidang Kasus Dugaan Suap Lampura

BREAKING NEWS Jadi Saksi Sidang Kasus Dugaan Suap, Sri Widodo Tak Hadir karena Sakit

Penulis: hanif mustafa
Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BREAKING NEWS Jadi Saksi Sidang Kasus Dugaan Suap, Sri Widodo Tak Hadir karena Sakit

Belakangan, Rina Febrina mengetahui tas tersebut berisikan uang, yang mana uang itu menurut suaminya adalah titipan yang akan segera dikembalikan ke pemiliknya.

"Pernah ada uang Rp 1 miliar, dititipkan ke saya, katanya punya orang yang akan dikembalikan, karena saya takut hilang, maka saya bilang untuk dimasukkan ke dalam rekening," ujar Rina Febrina.

Namun, kata Rina Febrina, suaminya setuju jika uang tersebut bisa dicairkan sewaktu-waktu.

"Jadi betul beberapa kali ada pencairan Rp 500 juta, Rp 100 juta, sampai Rp 200 juta?" tanya JPU Taufiq.

"Betul, jadi suami saya habis itu minta uang Rp 350 juta, Rp 200 juta sering, dan pernah saya sibuk, saya minta tolong ke mahasiswa saya mengambilkan," jawab Rina Febrina.

Saat disinggung pernah mengantar uang, Rina Febrina menampik hal tersebut.

"Karena sudah masuk bank, maka saya pernah disuruh transfer, saya transfer ke beberapa orang, seperti Amiril, mungkin kontraktor," kilah Rina Febrina.

"Selain itu ada bu Kartika, itu bu bupati dan saya disuruh ngasih bu wakil bupati, ibu sekda Solehah, waktu mau lebaran," imbuh Rina Febrina.

Sambut bergayung, pernyataan tersebut membuat JPU KPK lainnya makin penasaran.

"Suami anda jadi Kadis tahun berapa? Apakah sebelum menjabat ada pesan khusus dari bupati?" tanya JPU Dian.

"Setahu saya tahun 2014, waktu saya kuliah di Jepang, (pesan khusus) saya gak tahu," jawab Rina.

"Kenapa saya tanyakan, karena kaitannya dalam BAP banyak uang masuk karena takut hilang, masuk dalam rekening, kenapa masuk ke rekening anda, gak Syahbudin?" seru Dian.

"Saya gak tahu (sumber uang) dan saya takut kalau uang diletakkan begitu saja, apalagi itu (uang) kata suami saya, uang orang dan akan dikembalikan," jawab Rina Febrina.

Rina Febrina menjelaskan, uang tersebut untuk mengganti utang kepada orang-orang, lantaran ada kekacauan.

"Di tahun 2018, Bupati Agung cuti dan posisi digantikan pak (Wakil Bupati Lampung Utara) Sri Widodo, saya gak tahu, katanya banyak utang, jadi ada kekacauan di Lampura, proyek yang harusnya jalan, jadi gak jalan," tutur Rina Febrina.

Halaman
1234

Berita Terkini