Sehingga jika dihitung-hitung, dirinya hanya mendapat Rp 80 ribu per bulan.
Lalu pada 2002, ia diterima sebagai guru kontrak dengan gaji Rp 150 ribu sebulan, dengan mengajar di SMAN 1 Lemong.
Sambil mengajar itu, ia juga aktif di partai politik PDIP Kecamatan Sumber Jaya.
Sampai akhirnya, ia mendaftar jadi caleg DPRD pada 2004.
Ia lalu mengundurkan diri dari guru kontrak daerah.
Sampai akhirnya, ia menjadi anggota DPRD Lampung Barat periode tersebut.
Pada tahun itu, sang kakak, Mukhlis Basri menjabat sebagai wakil bupati.
Namun, Parosil tidak mengandalkan nama besar beliau.
Dia bekerja keras untuk menjadi anggota DPRD Lambar.
"Saat itu nama saya belum dikenal. Baru pertama terjun ke politik. Jadi benar-benar berjuang untuk sosialisasi. Dari gunung ke gunung, dari talang ke talang. Sementara, fasilitas minim," ceritanya.
Begitu juga saat dirinya mencalonkan diri menjadi Bupati Lampung Barat periode 2017-2022.
Itu pun ia lakukan dengan perjuangan keras.
Semua pencapaiannya itu, menurut Parosil, merupakan hasil tempaan saat dirinya menjadi guru.
Karena itu, ia sangat bangga pernah menjadi guru.
"Saya bisa menjadi seperti ini karena guru juga, saya dibina, dibimbing, dididik hingga menjadi pribadi yang hebat," ujarnya.