TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sukiyah hidup seorang diri.
Di dalam rumah beralas tanah dan berdinding papan, perempuan yang diperkirakan berumur 50 tahun itu berteman gelap.
Ibunya meninggal sekitar tiga tahun lalu.
Sementara, adiknya semenjak menikah sebelum pindah ke Banjarnegara.
• Terakhir Mandi Setahun Lalu, Derita Sukiyah Hidup dalam Gelap dan Rambut Jadi Sarang Tikus
• VIDEO Sutiyah Wanita Buta dan Lumpuh, 27 Tahun Tak Pernah Mandi dan Potong Rambut
• Video Viral Sekumpulan ABG Joget di Kuburan, Para Gadis Putar Kepala hingga Kibas Rambut
• Ayah Mesum Beraksi ke Anak Kandungnya, Terusik Tangisan Cucunya
Sang adik tak pernah pulang dan berkirim kabar.
Sukiyah mengalami kebutaan sejak berumur lima tahun.
Kala itu, dia sakit panas hingga kejang-kejang.
Hingga akhirnya, ia tidak bisa melihat lagi.
Namun, kala itu, dia masih bisa beraktivitas normal hingga membantu orangtuanya berkebun.
"Sukiyah mulai bertingkah aneh dan jadi pendiam sejak umur 10 tahun," kata Suramto, Kamis (23/1/2020), paman Sukiyah.
Dia mulai mengurung diri dan enggan bersosialisasi.
Setelah ibunya meninggal, Sukiyah sempat tidur di teras.
Oleh warga, dia dimasukkan ke dalam rumah.
Dan setiap malam, kamar selalu dikunci dari luar.
"Itu agar dia tidak keluar rumah karena tidak ada yang mengawasi," terang Suramto.
Sukiyah tinggal di Dusun Karangombo, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
Warga sempat mengaliri rumah Sukiyah dengan listrik dari masjid.
Namun, lampu yang menyala dirusak Sukiyah.
Akhirnya, rumah selalu dalam keadaan gelap.
Relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Salatiga, Ardian, menemukan Sukiyah berdasarkan cerita sesama relawan pada Rabu (22/1/2020).
Saat kali pertama ditemui, kondisinya sangat mengenaskan.
"Dia hampir tidak pernah bicara dengan orang lain, tapi saya lakukan pendekatan dan ngomong pengin susu," jelasnya.
Dia memperkirakan Sukiyah berdiam di rumah sekitar 27 tahun.
Saat itu, yang terlintas dalam benak Ardian adalah memotong rambut Sukiyah.
Selain rambutnya sudah mencapai dua meter, di rambut tersebut, ada kotoran manusia dan anakan tikus.
"Dia mengajukan permintaan, nanti setelah dipotong, minta dikeramas dengan sampo warna hitam, dan diobatin," ungkapnya.
Ardian mengatakan, kaki Sukiyah sudah lemah.
Sehingga, kakinya tak bisa digunakan untuk berjalan.
"Dia cuma duduk selonjor dan kalau berpindah tempat ndlosor karena tangannya juga lemah," terangnya.
Sukiyah memang melakukan semua aktivitasnya di dalam rumah.
Bahkan, dia buang air besar dan kecil di dalam rumah.
Sehingga, rumahnya mengeluarkan bau menyengat.
Meski selalu berada di rumah, lanjutnya, Sukiyah mengetahui perkembangan di luar dusunnya.
Dari hasil komunikasi dengan Ardian, dia bercerita tentang berbagai daerah yang ada di Kota Salatiga.
Sementara Darkumi, tetangga Sukiyah, mengatakan, setiap hari, tetangga mengantarkan makanan untuk Sukiyah.
"Sudah ada yang ngirim makan. Kalau pagi, siang, sore ada."
"Tapi ya cuma dikasih depan pintu, nanti dimakan langsung," jelasnya.
Dia mengingat, Sukiyah terakhir mandi sekitar setahun lalu.
Saat itu, ada enam orang dewasa yang memegangi karena dia terus berontak.
"Bahkan, tangan saya sempat digigit."
"Setelah kejadian itu, tidak ada yang mau memandikan lagi," kata Darkumi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
# Penyebab Rambut Sukiyah Jadi Sarang Tikus, Ada Cerita Pilu di Baliknya