Sosok Prajogo Pangestu, Taipan yang Menyatukan Sandiaga Uno dan Ahok di Imlek

Penulis: Wakos Reza Gautama
Editor: wakos reza gautama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hotman Paris dan Prajogo Pangestu

Hidupnya yang susah membuat Prajogo Pangestu harus pergi ke Jakarta untuk mengadu nasib. 

Apa dikata keberuntungan belum memihak padanya. Di Ibukota, Prajogo Pangestu tidak mendapat pekerjaan. 

Ia pun memutuskan kembali ke Sambas. Di tanah kelahirannya, Prajogo Pangestu menjadi sopir angkot untuk menyambung hidup. 

Hidupnya mulai berubah ketika Prajogo Pangestu bertemu pengusaha kayu asal Malaysia Burhan Uray. 

Prajogo Pangestu bekerja di PT Djajanti Group milik Burhan. 

Berkat ketekunannya dalam bekerja, Prajogo Pangestu diangkat menjadi General Manager PT Plywood Nusantara di Gresik, Jawa Timur. 

Dari situlah Prajogo Pangestu belajar dunia bisnis. Hingga akhirnya ia memutuskan keluar dan memulai bisnis mandiri. 

Berbekal utang dari bank, Prajogo membeli perusahaan CV Pacific Lumber Coy, yang sedang mengalami kesulitan keuangan. 

Prajogo mengganti CV Pacific Lumber Coy menjadi PT Barito Pacific Lumber.

Ia lalu kembali mengganti nama Pacific Lumber menjadi PT Barito Pacific. 

Di era Orde Baru, Barito Pacific banyak bekerja sama dengan anak-anak Presiden Soeharto. 

Bisnisnya terus berkembang hingga ia mengakuisisi Chandra Asri dan PT Tri Polyta Indonesia Tbk.

Dapat Penghargaan dari Presiden

Agustus 2019, Prajogo Pangestu mendapat penghargaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Ia memperoleh Bintang Jasa Utama yang merupakan suatu kehormatan dari Negara Republik Indonesia kepada warga sipil atas pelayanannya yang istimewa kepada negara.

Penghargaan tersebut ia dapatkan berkat dedikasihnya dalam mengembangkan dan meningkatkan Industri Petrokimia dan Panas Bumi di Indonesia.

(kompas.com/tribunlampung.co.id) 

Berita Terkini