Namun baik DD maupun DBD sama-sama disebabkan nyamuk aedes aegypti.
Ciri-ciri nyamuk itu adalah tubuhnya berwarna hitam putih dan banyak hidup di air bersih.
"Tapi tidak menutup kemungkinan, nyamuk itu bisa hidup di genangan air yang biasanya muncul di musim hujan. Untuk itu saat sudah memasuki musim hujan sebaiknya waspada dengan nyamuk itu," kata dr. Isura
Ciri-ciri DD adalah demam 39-40 derajat celcius selama 2-7 hari.
Pada hari 3-4 timbul ruam kulit makulopapular/rubeolliform.
Mendekati akhir dari fase demam dijumpai petekie pada kaki bagian dorsal, lengan atas, dan tangan. Convalescent rash, berupa petekie mengelilingi daerah yang pucat pada kulit yang normal, dan dapat disertai kulit yang gatal.
Sedangkan dalam DBD terdapat tiga fase yakni fase demam, kritis, dan masa penyembuhan. Fase demam adalah demam tinggi 2-7 hari, dapat sampai 40 derajat celcius, dan terjadi kejang demam.
Selain itu dijumpai facial flush, muntah, nyeri kepala, nyeri otot dan sendi, nyeri tenggorokan dengan faring hiperemis, nyeri dibawah lengkung iga kanan, dan nyeri perut
Sedangkan pada fase kritis terjadi puncak kebocoran plasma, sehingga pasien dapat mengalami shock hipovolemik.
Pada fase ini penting untuk mengenali warning sign untuk mengatasi syok.
Warning sign terjadi menjelang akhir fase demam antara hari 3-7.
Tanda awal berupa muntah terus menerus dan nyeri perut hebat. Perdarahan mukosa spontan atau perdarahan ditempat pengmbilan darah merupakan manifestasi perdarahan penting
Lalu sering ditemukan hipatomegali.
Terjadi penurunan trombosit dibawah 100.000 sel / mm3, kenaikan hematokrit diatas data dasar dan leukopenia (≤5000 sel/mm3).⁴
Kemudian fase penyembuhan. Dalam fase ini apabila pasien dapat melalui fse kritis selama 24-48 jam, terjadi reabsorbsi cairan dari ruang ekstravaskular keruang intravaskular, yang berlangsung secara bertahap 48-72 jam
Fase penyembuhan ditandai dengan deuresis membaik dan nafsu makan kembali merupakan indikasi untuk menghentikan cairan pengganti.
Gejala umum dapat ditemukan sinus bardikaria/aritmia dan karakteristik confluent petechial rash seperti pada DD.
Masa pengobatan DBD hingga sembuh membutuhkan waktu satu sampai dua minggu.
Tapi tidak semua pasien DBD harus menjalani rawat inap dirumah sakit untuk mengobati DBD.
Pasien yang menjalani rawat inap adalah pasien yang mengalami demam tinggi, pendarahan (misal mimisan dan muntah darah), serta pasien yang mengarah ke kondisi gawat darurat.
DBD Bisa Dicegah
Caranya dengan makan makanan bergizi, rutin olahraga, dan istirahat yang cukup. Kemudian perhatikan kebersihan lingkungan dengan melakukan 3M (menguras, menutup, dan mengubur).
Langkah pencegahan selanjutnya adalah dengan melakukan fogging dan menggunakan bubuk abate.
Fogging dapat mematikan nyamuk jerawat. Sedangkan bubuk abate bisa mematikan jentik pada air.
Lalu gunakan pakaian lengan panjang dan celana panjang.
Gunakan juga obat penangkal nyamuk mengandung DEET pada bagian tubuh yang tidak terlindungi. Jika mengalami demam tinggi, segera minum obat penurun panas. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)