Pandra melanjutkan Bripka Rezi lalu mengikuti tes kesamaptaan jasmani.
Total ada 273 peserta yang ikut serta.
"Artinya, Bripka Rezi tidak ada riwayat penyakit. Karena dari beberapa tes, termasuk tes kesehatan, sudah memasuki syarat," ujarnya.
Sebelum mengikuti sesi lari dalam rangkaian tes kesamaptaan jasmani, beber Pandra, Bripka Rezi terlebih dahulu menjalani pemeriksaan tensi darah.
Para peserta tes kesamaptaan, sambung dia, sebelumnya telah berkumpul sejak pukul 06.00 WIB di Stadion Pahoman.
"Sebelum dilaksanakan tes, para peserta dicek kesehatannya. Mulai dari tensi (darah) hingga nadi. Bripka Rezi masuk di kelompok 8," katanya.
Pandra meneruskan, kelompok 8 yang di dalamnya termasuk Bripka Rezi mengikuti tes yang diawali dengan lari sekitar pukul 08.00 WIB.
Bripka Rezi terjatuh di pinggir lintasan
"Almarhum sudah berlari. Saat sudah melintasi dua kali putaran, tepatnya pukul 08.05 WIB, almarhum terjatuh di pinggir lintasan," ujarnya.
Panitia, kata Pandra, langsung melakukan pertolongan pertama terhadap Bripka Rezi yang pingsang, sesuai standar operasional prosedur.
"Tim memberikan oksigen dan resusitasi jantung (pertolongan pertama terhadap orang yang mengalami henti napas), lalu membawa Bripka Rezi ke rumah sakit terdekat di RS Bumi Waras. Namun di IGD (Instalasi Gawat Darurat), pada pukul 08.40 WIB, alrmahum mengembuskan napas terakhir," jelasnya.
Pandra menyatakan Bripka Rezi diduga mengalami serangan jantung.
Ia menyebut Bripka Rezi tidak memiliki sakit lainnya.
"Diduga serangan jantung. Kalau sakit (lainnya), tidak mungkin lolos tes kesehatan," ujarnya.
Diserahkan ke Keluarga