TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Natuna untuk menjenguk ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan yang kini menjalani observasi di Natuna.
Pantauan Tribun Prabowo datang menggunakan pesawat TNI Angkatan Udara dan mendarat di Lanut Raden Sadjad, Ranai, Natuna pukul 11.51 WIB.
Turun dari pesawat, tampak Prabowo didampingi oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Dia lanjut disambut oleh pejabat TNI/Polri dan dinas terkait. Prabowo menggunakan pakaian khasnya safari cokelat muda, kaca mata hitam lengkap dengan topi koboinya.
Yang mencolok, baik Terawan dan Prabowo tidak menggunakan masker. Sebelum masuk ke dalam ruangan, Prabowo dan Terawan sempat menyapa awak media yang sudah menunggu kedatangannya.
Selama kurang lebih 10 menit Menteri Pertahanan Prabowo Subianto didampingi Menteri Kesehatan Terawan meninjau langsung lokasi observasi di Hanggar Lanut Raden Sadjad, Ranai, Natuna.
Dalam kunjungannya itu rombongan tidak turun dari bus. Prabowo dan Terawan hanya menyapa ratusan WNI dari jendela bus. Hampir seluruh WNI bersorak sorai menyambut Prabowo dan Terawan.
• Pantau Observasi di Natuna, Menhan Prabowo Subianto: Kita Tidak Boleh Panik
• 5.000 Ribu Turis China Terdampar di Bali Imbas Virus Corona
• Dony Pedro Pemimpin King of King Anggota TNI Aktif Berpangkat Letnan Satu di Kota Ini
• Komplotan Maling Curi Rp 4,25 Miliar di Rumah Kosong, Ada yang Pakai Uang buat Beli Kandang Ayam
• VIDEO Parkir Tepat di Atas Rel dan Halangi Kereta, Mobil Ini Digotong Ramai-ramai
"Mereka tadi sorak-sorai pada kami dari luar. Kami hanya melihat dari jendela karena kami hanya di ring 2 tidak boleh masuk. Kami memantau semuanya," tutur Terawan dalam konferensi pers di Lanut Raden Sadjad, Rabu (5/2/2020).
Terawan menuturkan seluruh WNI disana terlihat bahagia dikunjungi oleh Prabowo. Meski menggunakan masker, para WNI ini tetap dalam kondisi sehat.
"Hampir semua WNI keluar. Yang saya lihat mereka bangga sekali melihat Pak Menhan. Mereka bahagia sekali ada menteri pertahanan karena saya dibelakang beliau.
"Jadi yang kelihatan memang pak Memhan. Kami semua ikut berbahagia melihat kondisi mereka yang sangat, sangat sehat," tambah Terawan.
Usai kunjungan, rombongan Prabowo dan Terawan menyempatkan makan siang.
Selanjutnya mereka kembali lepas landas menggunakan pesawat TNI AU ke Jakarta. Prabowo Subianto juga mengatakan kedatangannya ke Natuna agar masyarakat tidak perlu panik dalam menghadapi virus corona maupun proses observasi dan karantina.
"Saya kesini dalam rangka beri keyakinan agar kita tidak boleh panik. Kita harus tenang, percaya bahwa pemerintah, TNI, Menkes siap, cool, tenang serta mampu melaksanakan tugas".
"Kalau kita kerjasama, rakyat bersama pemerintah, bersama TNI kita hadapi semuanya dengan baik. Saya kira itu dari saya ya," tuturnya.
Kemudian Prabowo juga mengapresiasi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya TNI Yudo Margono yang memberikan bantuan alat musik bagi para WNI yang diobservasi.
Adanya bantuan tersebut, menurut Prabowo bisa menjadi dukungan moril agar ratusan WNI gembira sehingga mudah-mudahan 14 hari yang harus mereka lewati berjalan aman.
"Saya dapat laporan saudara-saudara kita yang diobservasi dapat alat musik dan karaoke supaya mereka banyak latihan nyanyi".
"Ini untuk moril mreka, dengan gembira mudah-mudahan mereka bisa kembali baik," tuturnya.
Kembali Prabowo mengapresiasi dan memberikan penghargaan atas kerja keras petugas Kemenkes dan TNI yang sudah mempertaruhkan kesehatan mereka di misi kemanusiaan.
Juru bicara Menhan Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan kedatangan Prabowo ke Natuna selain menjenguk 238 WNI yang baru saja dipulangkan dari Wuhan juga mengecek kelayakan pangkalan militer setempat.
"Menhan mengecek penanganan masa observasi dan mengecek semua kelayakan pangkalan militer yang digunakan sebagai tempat observasi bagi ratusan WNI tersebut," ujar Dahnil.
Prabowo Subianto kata Dahnil juga kecewa saat berniat menemui secara langsung dengan para warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan namun tidak bisa.
"Beliau menyesalkan dan mohon maaf kepada 238 WNI di sana. Karena aturan yang ketat selama masa observasi tidak diizinkan kontak langsung, beliau hanya bisa menyapa dari dalam bus," ujar Dahnil.
Meski kecewa, Dahnil mengungkap Ketua Umum Partai Gerindra tersebut memahami langkah preventif guna mencegah penyebaran virus corona itu.
"Namun beliau pahami langkah preventif sesuai prosedural tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa negara siap melakukan upaya-upaya pencegahan penyebaran virus corona," kata Dahnil.
Membaik
Kementerian Kesehatan RI menyampaikan hasil observasi kesehatan 238 orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjalani masa karantina di hanggar Lanud Raden Sajad, Natuna. Ratusan WNI sudah menunjukkan kesehatan yang jauh dari indikasi virus corona.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Anung Sugihantono mengatakan serangkaian proses masa karantina yang telah dilalui selama 3 hari telah menunjukkan kondisi tubuh yang sehat.
"Saya menyampaikan hal-hal yang kami kerjakan dalam konteks kesehatan terhadap ratusan WNI sesuai SOP WHO, kami telah melakukan pengecekan terhadap 238 orang WNI juga 5 orang tim Aju serta 48 crew pesawat, dengan total 285 orang," ujarnya.
Alhasil, kata dia dalam pemeriksaan yang dilakukan dua kali dalam satu hari itu sudah semakin baik. Kata dia adapun yang diperiksa, mulai dari kondisi kesehatan tubuh, suhu tubuh dan keluhan keluhan yang dirasakan para ratusan WNI.
"Semua mereka ini sudah dalam keadaan sehat, sampai pada pagi ini laporan dari teman-teman petugas tim medis semuanya baik dan tidak ada kondisi suhu tubuh diatas 36 celcius yang menjadi tanda-tanda indikasi virus," ujarnya.
Bahkan kata dia, sebagai upaya mengendalikan kesehatan ratusan WNI, petugas tim medis melakukan disinfeksi terhadap tempat tidur serta semua pakaian hingga sampah yang digunakan mereka kita musnahkan.
Selama melakukan observasi, ratusan WNI diberi makanan yang bergizi dan aktivitas berolahraga yang rutin.
Sementara itu Panglima Komando Gabungan Pertahanan Wilayah 1, Laksda TNI Yudo Margono menyebut demi terlaksananya proses masa karantina, pihaknya membagi petugas dalam tiga ring.
Ring satu mereka di hanggar yang langsung bersentuhan dengan WNI yakni mereka tim medis dengan radius 0 -100 meter.
Dan untuk tim ring dua berjaga dengan radius 100 hingga 800 meter dari posko WNI, yakni petugas yang membantu logistik.
Sementara diluar dari Lanud itu ring 3 yakni pengamanan dari berbagai satuan baik Brimob, Polisi dan TNI, termasuk yang mengawal aksi demonstrasi warga.
"Jadi warga tidak perlu cemas lagi, bahwa hingga saat ini kondisi ratusan WNI sudah membaik," ujar Yudo.
"Perlu saya tegaskan, kenapa kita memilih Pulau Natuna tepatnya di hanggar Lanud Raden Sajad ini karena memiliki kesiapan sarana dan prasarana untuk observasi yang mumpuni.
Pemilihan tempat telah memiliki syarat sarana dan prasarana, termasuk hanggar yang kini ditempati ratusan WNI belum pernah dipakai, dimana pesawat datang langsung turun dan masuk hanggar jadi tidak ada bersentuhan dengan masyarakat," ujarnya.
Tidak hanya itu, lokasi tersebut katanya sudah paling ideal dari jarak permukiman warga sejauh 1,3 kilometer. Kendati demikian kata Yudo masyarakat tetap harus menjaga kesehatan. "Jangan lupa menjaga kesehatan diri, seperti gunakan masker,"
Jika memang nantinya ada yang terindikasi, kata Yudo semua instrumen untuk layanan lanjutan dan skenario rujukan telah disiapkan. Maka untuk itu kami mengajak seluruh warga indonesia agat dapat mendukung program karantina ini, kita harus menjadi satu kesatuan yang saling mendukung," katanya. (*)