Terkait yang dialami Rf, Ken Setiawan, Pendiri NII-Crisis Center menyatakan pasien yang pernah ia tangani ini sudah terbebas dari paham radikalisme.
Menurutnya, Rf rela pindah jurusan kuliah menjadi bukti kuat bahwa ia tak ingin lagi bersentuhan dengan kelompok tersebut.
"Intinya dari diri kita sendiri. Bagaimana caranya kita harus berani melawan, bahwa apa yang diajarkan oleh suatu kelompok mengatasnamakan agama yang nyatanya tidak sesuai dengan ajaran Islam," jelasnya.
Dari keterangan Rf, lanjut Ken, diketahui ada 15 atlet yang menganut paham radikal dan anti Pancasila.
Untuk update-nya, Ken tak mengetahui pasti perkembangan belasan atlet lain yang terpapar radikalisme.
"Kemungkinan sudah direhabilitasi oleh pihak keluarga masing-masing. Kebetulan ada satu (Rf) yang meminta bantuan kami agar anaknya dideradikalisasi," tandasnya. (Tribunlampung.co.id/muhammad joviter)