Sebelum itu, Endang (36) mengaku baru mengetahui suaminya tewas setelah diberi kabar oleh putri sulungnya.
"Anak saya telepon ngabarin bapak (meninggal). Anak saya lihat kiriman di Facebook. HP saya gak bisa buka Facebook," ujar Endang, Selasa (18/2/2020).
Ia menambahkan, lokasi penemuan jasad suami ke lokasi pabrik roti tempat ia bekerja sekitar 500 meter.
Ia baru mendapatkan kabar tersebut satu jam setelah jenazah dibawa ke RSUDAM.
"Lagi kerja, jadi gak boleh bawa HP. Saat istirahat, anak saya telepon," katanya.
Endang tak menyangka sang suami tewas tak jauh dari tempat ia bekerja.
Bahkan, kepergian Agus pagi itu tanpa sepengetahuannya.
"Pagi saya bangun udah gak ada. Motornya sama HP dibawa. Tapi saya gak coba telepon karena saya kira dia ke sawah," kata Endang.
Endang menyebut tak ada masalah antara ia dan suami.
Ia tak tahu penyebab sang suami tewas dengan luka di kepala bagian belakang.
"Motor sama HP ada. Jadi saya juga gak tau penyebabnya apa," katanya.
Kapolsek Natar AKP Hendy Prabowo mengatakan, setelah mendapat informasi dari warga, polisi langsung menuju TKP.
"Saat ditemukan, posisi korban dalam keadaan telungkup dengan luka di kepala belakang," jelasnya.
Saat ini polisi masih memintai keterangan saksi terkait dugaan penyebab kematian.
"Setelah cek TKP, mayat korban langsung kami bawa ke ruang forensik RS Abdul Moeloek," ucapnya. (Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo)