Satu di antaranya adalah impresi tentang negara-negara Islam.
“Semakin banyak kisah yang kudengar, aku merasa semakin penasaran."
"Kisah-kisah itu menggerakkan sesuatu di dalam diriku."
"Aku pun mulai mencari tahu tentang dunia yang diceritakan kepadaku itu,” kata dia.
Ayana lalu menceritakan tentang keputusannya masuk Islam, dan belajar Islam ke negeri Jiran, Malaysia.
Hal itu dilakukan tanpa sokongan dana sepeser pun dari keluarganya.
Di sanalah, tantangan untuk dia dimulai.
"Yang berat waktu (hidup) di Malaysia itu saya miskin. Saya lahir dari keluarga berada. Ayah dan ibu saya punya bisnis sendiri."
"Saya pergi ke Malaysia untuk belajar Islam tetapi tidak didukung keluarga. Itu ujian terberat saya," tutur dia yang saat itu hadir bersama ibu dan adik lelakinya.
Dia juga bercerita tentang hidupnya kini sebagai satu-satunya mualaf di keluarganya hingga keputusannya tinggal di Indonesia.
Dalam kabar terbaru, Ayana Moon memberikan buku yang ia tulis kepada Ustaz Abdul Somad (UAS). (Tribunlampung.co.id/Wartakotalive.com)