TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kisah polwan jadi kapolda sangat jarang terjadi. Satu-satunya Polwan yang pernah menduduki jabatan Kapolda adalah Brigjen Rumiah Kartoredjo, yang tercatat sebagai Kapolda wanita pertama di Indonesia.
Baru-baru ini, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis berjanji akan kembali mengangkat Polwan, menduduki jabatan Kapolda.
Penunjukan Polwan menjadi pemimpin tertinggi di tingkat provinsi, disambut baik banyak pihak sebagai bentuk emansipasi.
Dalam sejarahnya, Polwan yang menjabat sebagai Kapolda baru satu. Dia adalah Rumiah Kartoredjo.
Kombes Rumiah Kartoredjo dilantik sebagai Kapolda Banten pada 23 Januari 2008, menggantikan Brigjen Timur Pradopo.
Beberapa hari setelah pelantikannya sebagai Kapolda Banten, Kombes Rumiah Kartoredjo naik pangkat menjadi Brigjen Rumiah Kartoredjo.
• Sosok Irjen Sri Handayani, Polwan dengan Pangkat Tertinggi di Kepolisian Bakal Jadi Kapolda?
• Polwan Berpangkat Jenderal, Kapolri Idham Azis Sebut Calon Kapolda
• Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Jadi 19 Orang, Pasien Termuda Berusia 16 Tahun
• Jenderal Farina Positif Virus Corona, Kini Dikarantina di Rumahnya
Perempuan kelahiran Tulungagung, Jawa Timur 19 Maret 1952 tersebut diangkat sebagai Kapolda Banten saat berusia 56 tahun.
Brigjen Rumiah Kartoredjo menjabat Kapolda Banten selama dua tahun hingga 2010.
Akankah Polwan menjabat sebagai Kapolda bakal terus berlanjut di kepemimpinan Kapolri Jenderal Idham Azis dan para penerusnya kelak?
Kita nantikan siapa Polwan yang bakal mencetak sejarah kembali menjabat sebagai Kapolda.
Irjen Sri Handayani: polwan dengan Jabatan tertinggi saat ini
Siapakah Polwan aktif yang memiliki pangkat tertinggi saat ini?
Dia adalah Irjen Sri Handayani yang baru saja menerima kenaikan pangkat dari jenderal bintang satu alias Brigjen menjadi Polwan bintang dua, yakni Irjen.
Sebelum naik pangkat menjadi Irjen Polisi, Sri Handayani pernah menduduki jabatan sebagai Wakil Kapolda Kalimantan Barat (Wakapolda Kalbar) dengan pangkat Brigjen.
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis menaikan pangkat 42 perwira tinggi (Pati) Polri pada 13 Februari 2020.
• 2 Tahun Pemuda Kirim Uang ke Polwan Cantik Kekasihnya, Saat Ketemu Ternyata Mengaku Tak Kenal
• Dandim Kuala Kapuas Jadi Korban Tewas Kecelakaan Perahu Paspampres
Dari 42 pati terdapat dua orang anggota Polisi Wanita atau Polwan yang dinaikan pangkatnya lebih tinggi.
Dua Polwan tersebut yakni mantan Calon Pimpinan (Capim) KPK Irjen Pol Sri Handayani dan Brigjen Pol Apriastini Bakti Bugiansri.
Saat pelantikan, Kapolri mengungkapkan, naiknya pangkat dua Polwan sebagai bentuk kesetaraan yang sama antara Polwan dan Polisi Lelaki atau Polki.
Pada kesempatan yang sama, Idham juga mengatakan, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat dirinya bakal menjadikan Polwan sebagai salah satu Kapolda.
Sejarah Polwan
Setiap tanggal 1 September diperingati sebagai HUT Polisi Wanita atau Polwan.
Ternyata pada awalnya, hanya ada 6 polwan pertama di Indonesia.
Bagaimana kisah 6 polwan pertama di Indonesia tersebut? Lalu, siapa saja keenam orang tersebut?
Kota Bukittinggi di Sumatera Barat tak hanya memiliki keindahan alam yang mendunia.
Dari kota kecil di dataran tinggi ini pula, kisah soal polwan pertama di Indonesia lahir.
Dalam generasi pertama, setidaknya ada enam polisi wanita yang kala itu menjalani pendidikan sekolah polisi.
• Nasib Driver Gojek yang Tampar Kasir Alfamart
• Mahkamah Agung Batalkan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan
Dikutip dari buku Sejarah Perjuangan Kemerdekaan RI di Minangkabau (1945-1950) yang disusun Ahmad Hosen dan kawan-kawan, bulan Juni 1948 Sekolah Pendidikan Polisi di Bukittinggi memberi peluang kepada gadis-gadis di kota itu menjadi siswa.
Dari sejumlah pelamar, ternyata hanya enam orang yang diterima.
Mereka adalah Nelly Pauna, Mariana, Djasmaniar, Rosmalina, Rosnalia, dan Dahniar.
Mereka merupakan 6 polwan pertama di Indonesia.
Putri-putri itu adalah tamatan MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs), setingkat sekolah menengah pertama.
Bahkan, ada yang sudah bekerja di berbagai instansi, jadi guru atau perawat.
Cerita masuknya enam prajurit wanita tersebut ke sekolah polisi tidak lepas dari kebutuhan zaman perang saat itu.
Dikutip dari harian Kompas 7 Mei 1993, kota Bukittinggi pasca Agustus 1945, menjadi salah satu kota yang dibanjiri para pengungsi dari Medan, Pematang Siantar, Pekanbaru, bahkan Singapura.
Meski Indonesia telah menyatakan kemerdekaannya saat itu, Belanda masih berusaha kembali menjajah.
Muncullah dua kali agresi militer dan perang gerilya.
Pertempuran terjadi di berbagai kota.
Bukittinggi masih dikuasai.
Namun, kota ini harus waspada akan masuknya mata-mata musuh lewat para pengungsi.
Maka dari itu, setiap laki-laki dan perempuan yang dicurigai diperiksa secara ketat.
Barang yang mempunyai tiga warna, merah-putih-biru, walau ketiga warna tersebut terpisah satu sama lain, yang bersangkutan bisa dituduh sebagai mata-mata Belanda atau NICA (Nederlands Indies Civil Administration).
Apalagi jika ada cap tato ditemukan di bagian-bagian tubuh, bisa dijadikan indikasi.
Di masa-masa itulah, terasa ada kejanggalan ketika polisi pria memeriksa tubuh wanita yang bukan muhrimnya.
Apalagi, mungkin saja ada ada cap sebagai tanda kaki tangan musuh tersuruk pada bagian-bagian yang sangat terlarang.
Maka dibukalah peluang bagi wanita Sumbar untuk menjadi Polisi Wanita (Polwan).
Di sanalah awalnya sekolah polisi di Bukittinggi kemudian membuka murid khusus prajurit wanita pertama.
Tepat tanggal 1 September 1948, yang kini dijadikan hari jadi Polisi Wanita.
Lulus sekolah polisi, putri-putri itu diberi pangkat Pembantu Inspektur Polisi Tingkat II, setingkat bintara tinggi.
Mereka berpakaian seragam khaki drill kuning dengan atribut yang sama dengan polisi pria.
Keberadaan mereka cepat diterima masyarakat, sehingga akhirnya tidak terasa lagi kejanggalan itu.
Mereka itulah pelopor Polwan pertama di Sumatera. (tribunlampung.co.id/heribertus sulis)
• Sikap Chef Renatta Saat Temukan Bahan Berbahaya di Makanan Finalis MasterChef Indonesia Season 6
• Peran Cinta (Haico Van der Veken) di Samudra Cinta Disebut Akan Hilang
• Polwan Cantik Dipanggil Provost, 2 Tahun Pemuda Ini Mengaku Selalu Kirim Uang Jajan dan Pulsa