Setiba di puskesmas Bukit Kemuning, kata Rudianto, ia mendapati sang anak sudah terbujur kaku tak bernyawa.
Tak banyak kata yang disampaikan Rudianto, namun ia berharap polisi untuk dapat mengungkap pelakunya.
“Pelaku harus dihukum seadil-adilnya sesuai dengan perbuatannya,” harap Rudianto.
Sebelum bekerja sebagai sales di BPR, sebut Rudianto, anaknya pernah bekerja di gudang sebuah minimarket di Abung Selatan, selama satu tahun.
Untuk pekerjaannya anaknya yang sekarang ini, kata Rudianto, baru dijalankan selama 3 bulan terakhir.
“Tapi selama di sana (minimarket) dia (Kurniawan) gak pegang duit cash kerjanya,” ujarnya.
Rudianto pun menyebut, anak ketiganya tersebut merupakan sosok yang baik dan tidak neko-neko.
Setelah disemayamkan semalam, pada Selasa pagi, korban dimakamkan di pemakaman setempat.
Kedua orangtua korban tidak ikut ke pemakaman putra tercintanya, lantaran tak kuat melihat anak ketiganya tersebut dimakamkan.
Polisi Masih Lidik
Terpisah, Polres Lampung Utara masih melakukan penyelidikan terkait kematian Kurniawan, yang ditemukan tewas di Desa Sukamenanti, Bukit Kemuning.
“Masih kami lidik kasusnya,” kata Kapolres Lampung Utara AKBP Bambang Yudho Martono, Selasa 25 Februari 2020.
Yudho Martono membenarkan, korban Kurniawan ditemukan tewas di Desa Sukamenanti, Dusun 5, Kecamatan Bukit Kemuning, Lampung Utara.
Korban diketahui sebagai sales yang bertugas sebagai pengiriman barang dan menerima hasil penjualan.
Seusai peristiwa itu, pihaknya sudah memeriksa beberapa saksi, antara lain tempat menaruh barang dan menerima uang, atas nama Lay, Alimin, berikut supir dan kernetnya.