Tribun Bandar Lampung

Kisah Pemuda Lampung Merintis Platform Lahan Sikam, Bantu Pembiayaan 3 Ribu UMKM di Lampung

Penulis: Jelita Dini Kinanti
Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Firmansyah. Kisah Pemuda Lampung Merintis Platform Lahan Sikam, Bantu Pembiayaan 3 Ribu UMKM di Lampung

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Firmansyah, seorang pria yang besar dan sekolah di Lampung mendirikan PT Lampung Berkah Finansial Teknologi, atau yang lebih dikenal dengan nama platform Lahan Sikam.

Merupakan perusahaan finansial teknologi yang bergerak di bidang pembiayaan peer to peer lending.

Hingga saat ini sudah lebih dari 3 ribu UMKM mendapatkan pembiayaan melalui Lahan Sikam.

Firmansyah saat ditemui Tribunlampung.co.id di PT Lampung Berkah Finansial Teknologi jalan Ratu Dibalau Nomor 152 A Tanjung dengan senang hati menceritakan kisahnya merintis Lahan Sikam.

Dirinya mengatakan, keputusannya membangun PT Lampung Berkah Finansial Teknologi, karena ingin membantu sebanyak mungkin UMKM yang ada di Lampung untuk mendapatkan pembiayaan.

Dengan pembiayaan tersebut, UMKM bisa berkembang.

Kisah Sukses Mahasiswa Unila Ciptakan Sabun dari Kulit Pisang

Kisah Atlet Pencak Silat Teratai Putih Lampura, Berhasil Toreh Prestasi Meski Tanpa Dukungan Pemkab

Tak Tahu Sekolah Libur, 118 Siswa SMP Karya Bhakti Tubaba Dipulangkan Pihak Sekolah

Stok Pangan Aman sampai Lebaran, Pemprov Gandeng Pemkot-Pemkab Jajaki Operasi Pasar

Akhirnya Firmansyah pun mendirikan lahan sikam, sebuah perusahaan finansial teknologi yang bergerak di bidang pembiayaan peer to peer lending.

Lahan sikam mempertemukan orang atau perusahaan yang memberikan pembiayaan dengan UMKM yang akan dibiayai.

Firmansyah tahu betul tidak mungkin menjalankan perusahaannya sendirian.

Akhirnya Firmansyah mengajak lima orang temannya untuk bergabung di perusahaannya.

Teman-temannya itu masing-masing memiliki keahlian berbeda.

Seperti desain, proses kredit, IT, dan legal.

Meski sudah berdiri, namun perusahan ini tidak langsung berjalan.

Firmansyah dan lima orang temannya harus terlebih dahulu membuat sistem.

Selama pembuatan berlangsung beberapa kesalahan kerap terjadi hingga sistem harus dibuat ulang.

Setelah sistem selesai dibuat, Firmansyah mendaftarkan Lahan Sikam ke OJK.

Lalu Desember 2019 Lahan Sikam. resmi terdaftar dan diawasi oleh OJK.

Setelah terdaftar, semester 1 tahun 2019, Lahan Sikam mulai berjalan.

Pria kelahiran Palembang 2 September 1989 itu dan lima orang temannya berjuang untuk memperkenalkan Lahan Sikam ke pemilik UMKM.

Namun ternyata perkenalan itu tidak mudah. Banyak pemilik UMKM yang tidak percaya dengan Lahan Sikam.

Pemilik UMKM beranggapan Lahan Sikam sama seperti fintech ilegal yang sering melakukan penipuan.

Akhirnya untuk meyakinkan kalau lahan sikam merupakan fintech legal, Firmansyah dan teman-temannya pun banyak melakukan sosialisasi.

Bahkan jika dihitung sepanjang tahun 2019, sudah puluhan kali sosialisasi dilakukan.

Pada bulan Januari 2020, Firmansyah dan temannya melakukan tur ke delapan titik di sumatera untuk melakukan sosialisasi

Sosialisasi itu akhirnya berhasil membuat pemilik UMKM percaya Lahan Sikam adalah fintech legal.

Namun disaat kepercayaan itu sudah didapat, kendala lain ditemui Firmansyah.

Banyak pemilik UMKM yang belum paham dengan teknologi.

Sehingga mereka tidak tahu bagaimana caranya mengajukan pinjaman online.

Mereka lebih paham mengajukan pinjaman dengan menuliskan data dikertas.

Akhirnya setiap kali ada UMKM yang hendak mengajukan pembiayaan, tim Firmansyah harus menemui pemilik UMKM itu untuk dapat mengajukan pembiayaan lewat online.

Firmansyah mengakui, tidak semua pemilik UMKM mengembalikan pembiayannya tepat waktu.

Ada yang terlambat karena berbagai alasan.

Seperti lupa, tidak sempat, belum ada dana, dan sebagainya.

Tapi jumlahnya sangat kecil. Hanya 2 persen dari seluruh pemilik UMKM yang mengajukan pembiayaan.

Selain UMKM, Lahan Sikam juga memberikan pembiayaan ke petani dengan sistem yang sama dengan UMKM. Selain itu ada juga pinjaman untuk karyawan.

Jika ditotal, Hingga saat ini sudah ada 4000 UMKM dan petani yang mendapat pembiayaan serta karyawan yang mendapat pinjaman, dengan total Rp 25 miliar.

Namun dari jumlah itu lebih 3000-nya merupakan UMKM.

Salah seorang pemilik konter handphone di Sam Ratulangi Himawan (32) mengatakan, sudah beberapa kali mengajukan pembiayaan ke lahan sikam.

Alasannya mengajukan pembiayaan disini karena prosesnya cepat dan mudah.

"Saya mengajukan pembiayaan untuk keperluan konter. Seperti bayar uang sewa, menambah stok barang, dan sebagainya. Saya lupa pastinya sudah berapa kali mengajukan pembiayaan," kata Himawan. (Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)

Berita Terkini