TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PESAWARAN - Pemerintah Kabupaten Pesawaran merespon cepat kondisi di wilayah yang terdampak banjir akibat hujan lebat dua jam, Senin 16 Maret 2020 dari pukul 17.00 - 19.00 WIB.
Sekretaris Daerah Kabupaten Pesawaran Kesuma Dewangsa langsung meninjau lokasi-lokasi yang terdampak banjir.
Seperti jalan putus di Dusun Way Linti Desa Wiyono Kecamatan Gedongtataan.
Serta longsor yang menutup jalan akses Dusun Dam C ke Dusun Gunungrejo, Desa Wiyono.
"Kami telah turunkan alat berat untuk membantu membuka akses jalan yang tertutup longsor dan memperbaiki jalan yang putus," ungkap Kesuma, Selasa, 17 Maret 2020.
• BREAKING NEWS Banjir di Gedong Tataan, Jalan Penghubung Desa Wiyono Terputus
• Tak Hanya Banjir, Akses Jalan Gunungrejo Tertutup Material Akibat Diguyur Hujan Deras 2 Jam
• 7 PSK di Bandar Lampung Terjaring, 3 Orang Pernah Terciduk
• Polda Lampung Imbau Warga Sakit Saja yang Pakai Masker
Diberitakan sebelumnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Pesawaran langsung meninjau gorong-gorong jebol di Desa Wiyono, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, Selasa, 17 Maret 2020.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Pringsewu David Oktoriandi mengungkapkan bila jebolnya badan jalan yang menghubungkan ke Dusun Gunungrejo Desa Wiyono ini karena tidak sesuainya gorong-gorong.
Menurut dia, gorong-gorong Kali Mati di Dusun Way Linti tersebut hanya berukuran satu meter. Akan tetapi badan sungainya lima meter.
"Sehingga (besar) gorong-gorong tersebut tidak seimbang dengan debit air di sungai," ungkap David saat ditemui di lokasi jalan putus tersebut, Selasa, 17 Maret 2020.
Menurut dia, idealnya di jalur jalan yang melalui sungai tersebut dibangun jembatan dan bukan gorong-gorong.
Minimal, tambah dia, panjang jembatan enam meter dengan ketinggian sekitar tiga meter.
Atas kondisi jalan putus itu, David mengaku akan memasukkan perencanaan pembangunan jembatan Dusun Way Linti, Desa Wiyono ini di APBD-P 2020.
Kemudian buat pembangunannya akan diusulkan di APBD 2021.
Kades Wiyono M Toha berharap Pemerintah Kabupaten Pesawaran bisa maksimal membangun jembatan tersebut.
Sehingga gorong-gorong tidak lagi kecil ukuran satu meter. Melainkan diperlebar kembali.
"Jembatan tersebut dibangun sebelum tahun 2000," kata Toha.