Pertemuan itu berlangsung di Hotel Aston, Bogor, Jawa Barat.
Dari pertemuan tersebut, diketahui ada satu peserta dari Jawa Tengah meninggal dunia dan dipastikan positif corona.
Kemudian ada satu peserta lainnya yang dirawat di rumah sakit di Jakarta.
"Mereka ini bersamaan pada saat itu, di Bogor, pertemuan jemaat," kata Reihana dalam konferensi pers, Rabu petang.
Peserta pertemuan jemaat GPIB asal Bandar Lampung itu pulang ke kediamannya pada 29 Februari.
Reihana mengungkapkan, kondisi badan pria berusia 62 tahun itu mulai panas pada 3 Maret.
"Suhu badannya 37 derajat celsius. Lalu batuk, makan dan minum susah menelan. Pasien ini kemudian periksa ke dokter swasta. Periksa ke laboratorium juga, di RS Advent. Tes widal untuk tifoid (tifus)," beber Reihana.
Selanjutnya, Jumat (13/3/2020) pekan lalu, yang bersangkutan menjalani pemeriksaan di Puskesmas Simpur, Jalan Tamin, Tanjungkarang Pusat.
Sehari berselang, anaknya datang lagi dan melapor ke Puskesmas Simpur.
"Oleh petugas diberi masker, lalu pulang. Istri (pria tersebut) panik, meminta pergi ke RSUDAM menggunakan layanan BPJS," ujar Reihana.
Pria tersebut akhirnya masuk dan mulai dirawat di RSUDAM pada Sabtu siang.
Ia lalu dinyatakan kategori pasien dalam pengawasan (PDP).
Sampel swab tenggorokannya dikirim ke Kemenkes, diteliti, hingga dinyatakan positif corona, Rabu (18/3/2020).
Hingga diumumkan positif corona, kondisi pasien di RSUDAM ini membaik.
Ia tetap dalam pemantauan pihak RSUDAM.