TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Jumlah pasien positif corona terus bertambah di Provinsi Lampung.
Per Jumat (27/3/2020), jumlah pasien positif corona menjadi empat orang atau bertambah satu orang dari hari sebelumnya.
Pasien 04 ini terpapar Covid-19 setelah mengikuti seminar di Jakarta.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dr Reihana mengatakan, pasien 04 ini berjenis kelamin laki-laki, usia 54 tahun, warga Bandar Lampung.
• Sudah Kuburkan 25 Jenazah Pasien Virus Corona di Jakarta, Petugas Penggali Kubur Ungkap Cerita Haru
• Perawat Meninggal di Rumah Hanya Ditemani Anak Balitanya, Hasil Pemeriksaan Positif Corona
• Reihana: Pasien Positif 04 di Lampung Pernah Ikut Seminar di Jakarta
• BREAKING NEWS Pasien Positif Corona di Lampung Jadi 4 Orang, Kadiskes Beri Keterangan Lewat Video
Saat ini pasien 04 tersebut telah diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) bersama tiga pasien positif lainnya.
"Kondisi pasien 04 ini cenderung menurun. Semoga ada perbaikan ke depannya. Pasien 04 ini sebelumnya PDP (pasien dalam pengawasan) yang meningkat statusnya menjadi positif," beber Reihana.
Atas penambahan pasien corona, Sabtu (28/3/2020) ini, pihaknya akan mulai melakukan penelusuran atau tracing orang-orang yang kontak dengan pasien 04.
Seluruh anggota keluarganya akan diperiksa.
"Kita akan tracing keluarganya besok (hari ini)," kata Reihana.
Sementara untuk hasil tracing terhadap keluarga serta orang-orang yang kontak dengan pasien 01 telah keluar.
Hasil laboratorium menyatakan jika seluruh keluarga pasien 01 negatif dari virus corona.
Untuk pasien 02 dan 03, sedang proses tracing.
"Untuk pasien 02, kita juga telah berkoordinasi dengan Diskes Yogyakarta untuk dilakukan tracing ke keluarganya di sana. Sebab, pasien 02 ini riwayatnya terpapar corona setelah berkunjung ke tempat saudaranya di Yogyakarta," beber Reihana.
Kemudian untuk pasien 03 jenis kelamin laki-laki berusia 35 tahun merupakan pengantar tamu asing (tour guide).
Saat ini, proses tracing terhadap anggota keluarga dan orang-orang yang kontak dengan pasien 03 masih dilakukan.
Bantuan APD
Lampung mendapatkan bantuan 2.400 buah rapid test dari Kemenkes RI.
Selain itu, juga ada alat pelindung diri (APD) yang diterima.
Selanjutnya APD dan rapid test itu langsung didistribusikan ke Diskes dan rumah sakit di Lampung yang menjadi rujukan pasien virus corona.
Namun, Kadiskes Lampung Reihana memastikan alat rapid test itu hanya digunakan untuk pasien dalam pengawasan (PDP).
"Rapid test yang didapatkan dari Kemenkes RI tersebut hanya untuk orang yang PDP. Karena saya ini dapat pertanyaan dari masyarakat melalui hotline kapan bisa dicek rapid test-nya," kata Reihana dalam konferensi pers melalui video, Jumat (27/3/2020) malam.
Reihana menjelaskan, alat rapid test tidak bisa digunakan oleh orang selain yang masuk kategori PDP dan tenaga kesehatan yang langsung bersentuhan dengan pasien.
Sebelumnya Diskes Lampung membagikan APD bantuan Kemenkes kepada rumah sakit di Gedung Pusiban Kantor Pemprov Lampung, Jumat (27/3/2020).
Hadir pula Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Kapolda Lampung Irjen Purwadi Arianto, Danrem 043 Gatam Kolonel Inf Taufik Hanafi, dan perwakilan Diskes se-Lampung.
APD yang diterima berupa 50 ribu buah masker N95, 2.200 buah coverall safety suite, 20 buah APD lengkap, 5.000 buah masker bedah, dan 2.400 buah rapid test.
"Kita bagikan kepada seluruh rumah sakit dengan harapan bisa mempercepat penanganan virus corona. Diperlukan langkah cepat dan terpadu dalam menghadapi pandemi global ini," kata Reihana seraya menyampaikan, ada beberapa pihak yang berniat menyumbangkan APD kepada Diskes.
Sementara Arinal berpesan agar bantuan tersebut dapat dimaksimalkan.
"Saya berpesan agar logistik ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya kepada seluruh pemakai yang sudah ditentukan," ujar Arinal.
Arinal mengatakan, jumlah bantuan tersebut barulah tahap awal, dan akan terus diberikan untuk penanganan Covid-19 di Provinsi Lampung.
"Tetapi ini baru awal, masih banyak juga yang akan kita bantu pada nantinya karena kita juga sedang melakukan upaya-upaya apa saja yang kita perlukan," katanya.
Arinal menekankan para bupati/wali kota juga diperbolehkan melakukan rasionalisasi anggaran untuk menyediakan APD.
"Saya juga telah melakukan koordinasi dengan para bupati/wali kota agar juga menyiapkan APD ini. Di dalam posisi seperti ini kita boleh melakukan rasionalisasi anggaran, apa saja yang harus disiapkan, kita siapkan dan saya harapkan ini juga sampai di tingkat desa," katanya.
Untuk di tingkat desa, Arinal menuturkan bisa menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD).
Namun tetap proposional dalam penggunaannya menghadapi Covid-19.
"Tentunya dana yang dikeluarkan harus proposional, berapa penduduknya apa yang harus dibeli, paling tidak masker dan untuk cuci tangan. Sehingga ada kesigapan desa untuk mempersiapkan desanya masing-masing dari ADD," ujarnya.
Arinal meminta agar semua ikut bergotongroyong untuk menyelesaikan Covid-19 di Provinsi Lampung.
Termasuk salah satunya, secara disiplin dalam menerapkan physical distancing (menjaga jarak fisik).
"Kita semua berharap Covid-19 dapat diselesaikan secepatnya, mari kita bergotong royong demi mewujudkan rakyat Lampung berjaya," katanya.
Gubernur juga mengungkapkan jika dalam waktu dekat ada pemulangan tenaga kerja Indonesia dari beberapa negara dan yang paling cepat dari Malaysia.
Menurutnya, ada 15.000 TKI asal Indonesia dan sekitar 1.000 asal Lampung.
Ia meminta kepala dinas kesehatan untuk siap menerimanya.
Ia berharap tidak ada masalah dalam pemulangan nanti.
"Pemulangan itu harus diawasi dan jangan sampai ada masalah yang ditakutkan menjadi sumber masalah," katanya.
Lakukan PO
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana mengatakan, baik provinsi maupun kabupaten/kota terus memesan APD dan pendukung lainnya.
"Jadi tidak berhenti sampai yang kita berikan hari ini tetapi kita masih terus berproses untuk PO (pre-order) alat-alat yang dibutuhkan," ujar Reihana.
Reihana menjelaskan saat ini total pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 23 orang, sedang dalam perawatan 17 orang, terkonfirmasi positif 3 orang dan negatif 6 orang. Kemudian orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 431 orang dan meninggal dunia nol.
Ia menyebutkan, data tersebut agar terus diupdate setiap harinya melalui media sosial Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.
"Insya Allah dengan kita bergotongroyong pandemik Covid-19 ini bisa kita lalui secara bersama-sama," katanya. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)