Badak Lampung FC

Mantan U-16 Badak Lampung Ikut Garuda Select ke Eropa, Dodi Tak Sangka Main Bareng Juventus

Penulis: Muhammad Hardiansyah Kusuma
Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dodi Irawan. Mantan U-16 Badak Lampung Ikut Garuda Select ke Eropa, Dodi Tak Sangka Main Bareng Juventus

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Mantan pemain Badak Lampung FC U-16, Dodi Irawan, tak menyangka bisa ikut Garuda Select.

Ia berada di Eropa selama lima bulan dan bermain sepakbola bersama klub besar seperti Juventus dan Inter Milan.

Seperti apa ceritanya?

Awal datang ke Eropa, Dodi bersama tim Garuda Select mendarat di Inggris.

Mereka dua bulan berlatih di sana. Setelahnya, mereka bertolak ke Italia pada 1 Januari 2020.

Penghentian Liga 2 Diperpanjang, Balanfans Berharap Tak Ganggu Kondisi Tim Badak Lampung FC

Soal Corona, Kapten Badak Lampung FC Saepulloh Maulana Ajak Masyarakat Patuhi Anjuran Pemerintah 

Biodata Pemain Akbar Tanjung, Gelandang Petarung Punya Badak Lampung FC

Libur Pemain Badak Lampung FC Diperpanjang, Pelatih Kirim Video Materi Latihan ke Pemain

Di Italia ini, Garuda Select bermain bersama Juventus, Inter Milan, Torino Komo, dan klub besar lainnya.

Dari latihan bersama klub-klub besar itu, Dodi mengaku mendapat banyak pengalaman serta peningkatan kualitas dalam bermain sepakbola.

"Waktu bermain bersama Juventus dan Inter Milan itu tidak terbayang senangnya. Bisa bermain dengan pemain-pemain hebat, cepat dan bertahannya bagus. Para pemainnya juga cepat mengambil keputusan saat di lapangan. Itu semua pengalaman tak terlupakan," cerita Dodi, Jumat (27/3/2020).

Pertemuan dengan pemain klub besar tersebut diakui Dodi menambah motivasinya untuk tetap semangat berlatih.

Ia mengaku bangga dan bahagia bisa berlatih bersama klub-klub besar dunia tersebut.

"Perasaannya bahagia dan seneng orang Lampung Selatan baru pertama kali berangkat ke Eropa dan ikut itu. Dari zaman ke zaman cuma satu orang," tutur dia.

Selama di Eropa, Dodi sempat merasa kedinginan dan kesulitan adaptasi.

Kaki sempat kram.

Belum lagi, di Eropa, makannya hanya sama roti dan telur, tidak ada nasi.

"Cuma kalo gak makan nanti sakit, jadi dipaksa-paksa untuk makan," cerita dia seraya tertawa mengenang kejadian.

Halaman
123

Berita Terkini