TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Anggota DPRD Medan Edi Saputra mengamuk kepada polisi di pemakaman warga yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona.
Anggota DPRD dari Fraksi PAN tak terima polisi menertibkan pemakaman pasien yang diduga meninggal karena virus corona.
Tak hanya mencak-mencak di acara pemakaman yang dihadiri banyak pelayat, Edi Saputra juga menantang akan menelan virus corona.
Aksi anggota DPRD marah-marah ke polisi ternyata terekam video hingga viral di media sosial.
• Sumbang Penanganan Virus Corona di Karawang, Pria Bawa Uang Rp 1 Miliar dalam Kantong Kresek
• Takut Corona, Raja Thailand Tidur di Hotel Mewah Bersama 20 Selir, Rakyat Marah
• Anak Muda Tidak Kebal Virus Corona, Ini Buktinya
Dunia maya dihebohkan dengan beredarnya video sikap arogan anggota DPRD Kota Medan terhadap aparat Polsek Medan Area.
Padahal, petugas kepolisian itu sedang menjalankan tugas terkait virus Corona atau Covid-19.
Saat itu seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 yang dirawat di IGD Rumah Sakit (RS) Madani, meninggal dunia.
Jenazah korban dibawa ke rumah duka dan dipadati para pelayat.
Namun saat hendak dimakamkan sesuai SOP pemakaman Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19, Anggota DPRD Medan dari Fraksi PAN, Edi Saputra mengamuk.
Video saat ia menolak pihak berwajib melakukan pemakaman sesuai SOP PDP Covid-19, pun beredar luas di berbagai media sosial.
Dalam video tersebut, terlihat Edi secara lantang menyebutkan dirinya sebagai anggota DPRD Medan.
Ia kemudian menantang polisi yang bertugas melakukan pengamanan supaya prosesi pemakaman terlaksana sesuai SOP PDP Covid-19.
Bukan itu saja, Edi pun mengancam seorang pria berbaju ASN Pemko Medan.
Edi sesumbar akan memanggil ASN tersebut dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPRD Kota Medan, karena tidak mendukungnya.
Karena pihak kepolisian yang bertugas menyampaikan bahwa mereka akan tetap melakukan tugasnya, Edi Saputra pun bersikeras menentang.