Matthijs de Ligt tergolong cepat bersinar di karier internasionalnya, karena dapat memperoleh debut tim senior pada 25 Maret 2017.
Namun, dalam debutnya di lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2018 melawan Bulgaria tersebut penampilannya sungguh buruk dan menyebabkan Belanda kalah dengan skor 0-2.
Padahal Matthijs menjadi pemain termuda, yang pernah bermain untuk tim senior Belanda sejak tahun 1931.
De Ligt pun perlahan menjadi langganan lini tengah tim nasional Belanda sejak saat itu.
Terlebih saat ini, De Ligt berhasil menghantarkan Timnas Belanda ke putaran final Euro 2020 di Grup C , tergabung bersama Ukraina, Austria dan Pemenang play-off D atau A.
Matthijs de Ligt mengawali karier sepak bola di usia 9 tahun, dimana ia berhasil masuk ke klub lokal di Kota Amsterdam yakni Abcoude.
Meski awalnya dinilai terlalu lamban, akhirnya Matthijs de Ligt diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dan tibalah Ajax Amsterdam pada 2009 datang meminangnya.
Masuk ke akademi Ajax yang bereputasi dunia, De Toekomst, kemampuan Matthijs de Ligt semakin terasah dengan baik.
Akademi sepak bola milik Ajax Amsterdam tersebut memang terkenal jago, dalam menelurkan pemain-pemain hebat seperti Johan Cruyff, Frank De Boer, Zlatan Ibrahimovic, Wesley Sneijder hingga Rafael van Der Vaart.
Debut profesional Matthijs de Ligt jalani pada level tim B atau Jong Ajax di kasta kedua Liga Belanda, Eerste Divisie.
Pada 8 Agustus 2016, laga Jong Ajax versus FC Emmen menjadi saksi bisu lahirnya bakat muda berposisi bek tengah ini.
Bersama Jong Ajax, Matthijs de Ligt mengemas 17 laga dan mencetak satu gol pada musim 2016-2017.
Meski baru muncul di level cadangan, Matthijs de Ligt sudah merasakan debut untuk tim senior di musim itu juga.
Pada 21 September 2016 dalam laga melawan Williem II dengan skor kemenangan 5-0, Matthijs de Ligt mencatatkan penampilan pertama untuk Ajax Amsterdam.
Pada laga di ajang Piala Belanda tersebut, Matthijs de Ligt mencatatkan rekor lain yakni sebagai pencetak gol termuda kedua Ajax di ajang resmi, setelah gol yang dibukukan legenda sepak bola Belanda, Clarence Seedorf pada 1993.