Kasus Corona di Indonesia

Kisah Kepala Kejari Bantul Mampu Bangkit Setelah Mentalnya Jatuh karena Positif Corona

Editor: wakos reza gautama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Kejaksaan Negeri Bantul Suhandi (baju putih)

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANTUL - Kepala Kejaksaan Negeri Bantul, Zuhandi bisa bernapas lega.

Pasalnya, dirinya dinyatakan sembuh dari virus corona.

Zuhandi harus menjalani kehidupan di ruang isolasi rumah sakit selama 20 hari sebelum akhirnya dinyatakan sembuh. 

Selama dalam masa isolasi itu, Zuhandi mengaku mentalnya sempat turun. 

Apa yang membuat mental Zuhandi turun dan akhirnya berhasil bangkit lagi?

Karut Marutnya Komunikasi Anak Buah Jokowi tentang Corona, Para Pejabat Saling Ralat Pernyataan

Tidak Seperti Kompol Fahrul Sudiana, 2 Bintara Polisi Rela Batalkan Resepsi Pernikahan

Ketika Robot Gantikan Peran Perawat Tangani Pasien Corona di Italia

Daftar 18 Negara Bebas Virus Corona, Kebanyakan Negara Kecil

Zuhandi menceritakan, dirinya masuk perawatan di RSUD panembahan Senopati pada Senin, 16 Maret 2020.

Saat mulai menjalani perawatan, dirinya merasa tubuhnya baik-baik saja.

Tetapi setelah menjalani pemeriksaan swab, dan dinyatakan positif pada Kamis, 19 Maret 2020. Zuhandi mengaku langsung diisolasi.

"Saat itu down sekali. Meskipun secara fisik sehat," katanya, kepada wartawan, Sabtu (4/4/2020).

Saat menjalani perawatan diruang isolasi, diakui dia, kondisi mentalnya cenderung tidak stabil.

Kadang naik dan kadang turun.

Menurut dia, kondisi mentalnya banyak sekali dipengaruhi oleh beban pikiran.

Apalagi ketika mengingat bahwa dirinya adalah pasien pertama di Kabupaten Bantul yang dinyatakan terinfeksi virus Corona.

Zuhandi mengaku tidak tenang.

Dirinya merasa terbebani, apalagi sebelum diisolasi, ia pernah dirawat di salah satu rumah sakit swasta tanpa isolasi.

Banyak keluarga dan teman-teman yang sudah menjenguk dirinya sebelum dinyatakan positif.

Ia khawatir sakitnya akan menular kepada yang lain.

"Itu yang menjadi beban pikiran saya," ucap Zuhandi.

Terlebih menurut dia, anaknya yang pernah pernah merawat dirinya selama lima hari, sempat sakit dan berada di pelukannya.

Kemudian, sebelum dirinya dinyatakan positif, anaknya itu sudah pulang ke Jakarta dan sempat bergaul dengan adiknya.

Itu yang membuat mentalnya turun.

Belum lagi ditambah istri dan teman-teman di Bantul yang sempat berinteraksi dengan dirinya.

"Alhamdulillah, setelah mereka semua melewati masa isolasi. Kemudian mengetahui, hasil swab istri saya negatif, barulah mental saya naik," ucap Zuhandi.

Menurut dia, mental memilki peran yang sangat penting dalam proses kesembuhan dirinya.

Setelah sembuh, Zuhandi berpesan kepada masyarakat agar mematuhi apa yang menjadi imbauan Pemerintah.

Menurut dia, sebisa mungkin agar tetap di rumah.

Meminimalkan kegiatan diluar rumah. Karena berdasarkan pengalaman, ia tidak tahu kapan dan dimana dirinya terpapar virus Corona.

Perjalanan ke Jakarta

Zuhandi menceritakan, tanggal 28 Februari dirinya dari Bantul pulang ke Jakarta.

Sesampainya di Jakarta seusai magrib.

Dia menjalankan sholat maghrib di Bandara.

Setelahnya, baru pulang ke rumah.

Keesokan harinya, tanggal 29 Februari, Zuhandi bersama tiga orang temannya pergi ke Bandung.

Di Bandung cuma sehari, sorenya langsung pulang.

"Alhamdulillah, sampai sekarang tiga orang teman, sampai sekarang tidak papa, baik-baik saja," ucap dia.

Minggu siang, 1 Maret 2020, Zuhandi mengaku diajak oleh anak-anaknya nonton di salah satu Mal di Jakarta Selatan.

Sesudah nonton, kemudian pukul 20.00 malam ke Bandara Halim Perdanakusuma.

Di sana, sebelum boarding Zuhandi mengaku sempat menjalankan solat isya.

Kemudian take off jam 22.00 malam menuju Yogyakarta.

Sesampainya di Bantul, keesokan harinya tanggal 2 Maret, Zuhandi mengaku sempat masuk kantor.

Sebelum akhirnya tubuhnya mulai merasa nyeri dan panas tinggi. Ia kemudian memeriksakan diri ke Rumah Sakit.

"Saya nggak tau dimana saya terpapar, melalui apa, dan bagaimana," tuturnya.

(Tribun Jogja)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul "Cerita Kajari Bantul, Jalani Perawatan Covid-19 Selama 20 Hari hingga Akhirnya Sembuh" 

Berita Terkini