Kisah Warga Lampung yang Jadi ABK Kapal Pesiar, Satu Bulan Terombang-ambing di Perairan Yunani

Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ABK asal Bandar Lampung Rediansyah Putra berpose di depan kapal pesiar Celebrity Infinity. Kisah Warga Lampung yang Jadi ABK Kapal Pesiar, Satu Bulan Terombang-ambing di Perairan Yunani

Seperti diketahui, meski tak ada lagi tamu wisatawan yang berada di kapal terasebut, semua kru kapal masih bekerja seperti biasa.

Hanya saja ada sedikit kelonggaran setelah kebijakan dari kapten kapal memangkas jam kerja.

"Kita masih bekerja seperti biasa, hanya saja sekarang dalam satu hari 6 Jam kerja. Biasanya sehari 9 jam kerja," terang Redi.

Di waktu senggang, kata Redi, para kru mengisi waktu luang dengan berolahraga agar menjaga stamina. Fasilitas lengkap yang dim

iliki kapal ini seperti ping-pong, lapangan basket dan zumba class dapat dimanfaatkan oleh setiap kru kapal. "Kru campur dari kota dan negara lain, kebetulan orang Lampung cuma saya," katanya.

Kapal pesiar dengan fasilitas hotel berbintang ini menyediakan akses internet 24 jam.

Oleh karena itu, Redi menyebut tak ada kendala dalam urusan berkomunikasi dengan keluarga.

Redi mengaku rindu dengan keluarga di Bandar Lampung. Terakhir kali dirinya kumpul bersama keluarga awal tahun tadi tepatnya di Januari.

"Ya sangat rindu keluarga di Bandar Lampung," katanya.

Ia belum mengetahui sampai kapan mereka bisa melanjutkan perjalanan.

Atau nantinya ada kebijakan agar kru kapal dipulangkan ke negara asalnya masing masing.

"Karena sampai hari ini belum ada instruksi lanjutan dari kapten kapal. Saya harap pandemi Corona bisa cepat berakhir agar kami tidak terkatung-katung di atas laut," tuturnya.

Teman akrab Redi, Madi di Tanjungsenang Bandar Lampung mengaku merindukan temannya ini.

Menurutnya, sudah lama Redi tidak pulang ke Bandar Lampung.

"Sudah beberapa bulan ini dia tidak pulang. Tapi kami biasa komunikasi via WhatsApp," ujarnya.

Halaman
123

Berita Terkini