Gempa frekuensi rendah sebanyak 5 kali dengan amplitudo 3-14 mm dan durasi 5-15 detik.
“Juga teramati adanya gempa mikro tremor yang terekam dengan amplitudo 0,5-27 mm (dominan 10 mm),” kata Andi.
Juga terlihat adanya asap kawah putih dengan intensitas tipis hingga tebal berketinggian 150 dari puncak.
Status Gunung Anak Krakatau masih pada level II Waspada.
Nelayan dan pengunjung dilarang mendekati gunung api yang berada di Selat Sunda itu dalam radius 2 kilometer dari kawah.
Warga berhamburan
Seorang warga Kalianda, Lampung Selatan M Yoga Nugroho mengungkapkan, warga keluar rumah setelah mendengar suara letusan Gunung Anak Krakatau.
"Mereka naik ke tempat lebih tinggi dan nunggu," kata Yoga kepada Tribunlampung.co.id, Sabtu dini hari.
Setelah terdengar suara letusan, Yoga mengungkapkan, warga mencium bau belerang.
"Di (Kecamatan) Rajabasa Lampung Selatan sudah ada abu bertebaran," ungkap Yoga.
(Tribunlampung.co.id)