TOPIK
Erupsi GAK
-
Pengguna Twitter @WulanCnt mengungkapkan, ia mendengar suara dentuman pada Sabtu (11/4/2020) pukul 02.19 WIB.
-
Aktivitas penyeberangan tradisional ke pulau Sebesi tetap berjalan normal. Beberapa kapal dari pulau Sebesi terlihat sandar di dermaga Canti.
-
Aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) sejak pagi hingga siang menunjukan penurunan. Meski masih terpantau adanya aktivitas erupsi.
-
Selain Gunung Anak Krakatau, terhitung ada 5 gunung api yang meletus dalam waktu hampir bersamaan.
-
BMKG pastikan suara dentuman misterius yang terdengar oleh warga di Jabodetabek, pada Jumat (10/4/2020) malam, bukan dari letusan GAK.
-
Nanang melihat kondisi terkini aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) yang sempat mengalami dua kali letusan pada Jumat (10/4/2020) malam.
-
Andi menambahkan, pagi ini aktivitas gunung api yang kini memiliki ketinggian 157 mdpl ini relatif stabil.
-
Hingga pagi ini, masih terdengar suara dari letusan Gunung Anak Krakatau yang berada di tengah selat Sunda dari Pulau Sebesi.
-
Meski tetap waspada pasca letusan Gunung Anak Krakatau (GAK), warga Pulau Sebesi tetap beraktivitas seperti hari-hari biasa.
-
Akibat suara dentuman misterius tersebut, sejumlah warga di Bogor mengaku ketakutan hingga tak bisa tidur.
-
Kondisi wilayah Lampung Selatan, pada Sabtu (11/4/2020) pagi, pasca letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) Jumat (10/4/2020) malam, sudah berangsur pulih.
-
Letusan atau erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK), yang terjadi pada Jumat (10/4/2020) malam, masih terjadi hingga Sabtu (11/4/2020) pagi.
-
Sebuah video detik-detik suara dentuman misterius di sekitar wilayah Bogor dan sebagian Jakarta, beredar di media sosial.
-
Letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) yang terjadi pada Jumat (10/4/2020) malam, membuat rumah warga sampai bergetar.
-
Warga Kalianda, Lampung Selatan, berbondong-bondong lari ke tempat yang lebih tinggi, setelah mendengar suara letusan Gunung Anak Krakatau.
-
Gunung Anak Krakatau (GAK) meletus sebanyak 2 kali pada Jumat (10/4/2020) malam.
-
Abu vulkanik yang sebelumnya menghujani wilayah Rajabasa dan Pulau Sebesi juga mulai berkurang dan menghilang akibat air hujan.
-
Anehnya, warga Serang, Banten yang berdekatan dengan Gunung Anak Krakatau tidak mendengarnya.
-
Hendra menyebut tipikal erupsi Gunung Anak Krakatau saat ini dengan kondisi gas yang relatif sedikit dan lebih bersifat aliran.
-
Warga Pulau Sebesi mengungkapkan, abu tebal ikut menyembur saat Gunung Anak Krakatau meletus. Pulau Sebesi, berada sekitar 19 kilometer dari GAK.
-
Gunung Anak Krakatau meletus pada Jumat, 10 April 2020, malam. Pada Sabtu, 11 April 2020, sejumlah warganet di mengaku mendengar suara dentuman aneh.
-
Warga Pulau Sebesi, Rahmatullah (Rahmat) mengatakan, abu tebal ikut menyembur sejak Gunung Anak Krakatau meletus.
-
Gunung Anak Krakatau meletus pada Jumat (10/4/2020) malam. Bagaimana sejarah kemunculan Gunung Anak Krakatau (GAK)?
-
Video live streaming detik-detik Gunung Anak Krakatau meletus hingga kondisi terkini pada Sabtu (11/4/2020).
-
Sebuah video detik-detik Gunung Anak Krakatau meletus beredar di media sosial Twitter.
-
Warga dan wisatawan dilarang mendekat dalam radius 2 kilometer dari kawah Gunung Anak Krakatau.
-
Warga Kalianda, Lampung Selatan mengaku mencium bau belerang setelah peristiwa Gunung Anak Krakatau meletus pada Jumat (10/4/2020) malam.
-
Netizen yang merasakah dampak meletusnya Gunung Anak Krakatau memposting video kegaduhan warga akibat guncangan yang dirasakan.
-
Sejumlah warga Kalianda, Lampung Selatan tampak masih bersiaga hingga Sabtu (11/4/2020) dini hari, setelah mendengar letusan Gunung Anak Krakatau.
-
Gunung Anak Krakatau (GAK) mengalami erupsi pada Jumat (10/4/2020) malam.
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved