Erupsi GAK

Erupsi GAK, hingga Sabtu Siang Terjadi 4 Kali Letusan dan 2 Kali Gempa Low Frekuensi

Aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) sejak pagi hingga siang menunjukan penurunan. Meski masih terpantau adanya aktivitas erupsi.

Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Reny Fitriani
dokumen Agung GD anggota sat polair polres Lamsel
Aktivitas GAK terpantau dari pulau Mengkudu Pesisir Rajabasa. Erupsi GAK, hingga Sabtu Siang Terjadi 4 Kali Letusan dan 2 Kali Gempa Low Frekuensi 

Laporan Wartawan Tribun Lampung Dedi Sutomo

TRIBNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) sejak pagi hingga siang menunjukan penurunan.

Meski masih terpantau adanya aktivitas erupsi.

Tetapi sudah mulai agak melemah.

Penanggungjawab Pos Pantau GAK di Desa Hargopancuran Kecamatan Rajabasa, Andi Suardi mengatakan secara visual gunung api yang berada di tengah selat Sunda ini terlihat jelas.

Teramati adanya letusan dengan tinggi kolom abu 250 – 2.000 meter, warna asap putih, kelabu dan hitam dengan intensitas sedang dan tebal.

Pagi Ini Suara Letusan GAK Masih Terdengar hingga ke Pulau Sebesi    

Pasca Letusan Gunung Anak Krakatau, Warga Pulau Sebesi Tetap Aktivitas Biasa: Tak Ada yang Mengungsi

Kondisi Terbaru Pasca Letusan Gunung Anak Krakatau, Hujan Turun, Warga Mulai Kembali ke Rumah

Rumah Warga Sampai Bergetar Akibat Kerasnya Dentuman Letusan Gunung Anak Krakatau

“Dari CCTV lava 93 yang terpasang pada GAK, teramati adanya letusan menerus,” kata dia kepada Tribunlampung.co.id, Sabtu (11/4) siang.

Untuk aktivitas kegempaan pada gunung api yang kini memiliki ketinggian 157 mdpl ini, berdasarkan data Magma VAR (Vulcanik Activity Reprot) Badan Geologi, Pusat Vulkanologi Mitigasi Becana Geologi Kementerian ESDP, Pos Pantau GAK.

Sejak pagi pukul 06.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB, teramati adanya 4 kali letusan dengan amplitude 30-40 mm dan durasi 16,84 0 109 detik.

Untuk gempa low frekuensi teramati 2 kali dengan amplitud0 5-6 mm dan durasi 6-7 detik.

Gempa hembusan sebanyak 4 kali dengan amplitudo 24 -30 mm, durasi 25-35 detik.

Lalu gempa tremor letusan sebanyak 1 kali dengan amplitudo 40 mm dan durasi 8.874 detik. Juga teramati gempa tremor menerus (microtremor) dengan amplitude 0,5 – 10 mm.

 “Hingga saat ini untuk status GAK tetap pada level II/Waspada. Dimana masyarakat/nelayan serta pengunjung dilarang mendekati gunung dalam radius 2 kilometer,” ujar Andi Suardi.

Aktivitas GAK Pagi Ini Relatif Stabil

Aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berada di tengah Selat Sunda, kembali menunjukan adanya aktivitas letusan pada Jumat (10/4/2020) malam.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved