Erupsi GAK
Pagi Ini Suara Letusan GAK Masih Terdengar hingga ke Pulau Sebesi
Hingga pagi ini, masih terdengar suara dari letusan Gunung Anak Krakatau yang berada di tengah selat Sunda dari Pulau Sebesi.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Reny Fitriani
Laporan Wartawan Tribun Lampung Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Hingga pagi ini, masih terdengar suara dari letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berada di tengah selat Sunda dari Pulau Sebesi.
Gunung api yang sempat mengalami erupsi besar pada akhir desember 2018 silam ini kembali menunjukkan peningkatan aktivitasnya pada jumat (10/4/2020) malam.
Sempat terjadi dua kali letusan.
Pertama pada sekira pukul 21.58 WIB, dengan ketinggian kolom abu teramati sekira 200 diatas puncak.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang dan tebal ke arah selatan.
• Pasca Letusan Gunung Anak Krakatau, Warga Pulau Sebesi Tetap Aktivitas Biasa: Tak Ada yang Mengungsi
• Kondisi Terbaru Pasca Letusan Gunung Anak Krakatau, Hujan Turun, Warga Mulai Kembali ke Rumah
• Gunung Anak Krakatau Masih Meletus Sabtu 11 April 2020 Pagi, Begini Kondisi Terakhir GAK
• Rumah Warga Sampai Bergetar Akibat Kerasnya Dentuman Letusan Gunung Anak Krakatau
Kemudian letuas kedua terjadi pada sekira pukul 22.35 WIB.
Ketinggian kolom abu teramati sekira 500 meter dari puncak.
Kolom abu ini teramati memiliki intensitas sedang dan tebal ke arah utara.
Erupsi ini terekam alat sesmograf memiliki amplitude 40 mm dan durasi mencapai 2.248 detik.
“Pagi ini masih terdengar suara dentuman dari letusan GAK. Tetapi suara letusannya tidak terlalu kuat terdengar,” kata Robby salah seorang warga yang tinggal di pulau Sebesi kepada Tribunlampung melalui pesan WA, Sabtu (11/4/2020).
Menurut dirinya, abu dari aktivitas letusan GAK ini sampai ke Sebesi.
Begitu juga dengan aroma belerang, cukup kua tercium dari pulau Sebesi.
“Kalau abu vulkaniknya sampai ke rumah. Bahkan masuk rumah,” ujar Robby.
Pagi ini, meski tetap waspada dengan adanya peningkatan aktivitas GAK.