Erupsi GAK
Gunung Anak Krakatau Meletus Jumat Malam 10 April 2020, Sejarah Kemunculan GAK
Gunung Anak Krakatau meletus pada Jumat (10/4/2020) malam. Bagaimana sejarah kemunculan Gunung Anak Krakatau (GAK)?
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN - Gunung Anak Krakatau meletus pada Jumat (10/4/2020) malam.
Berdasarkan data dari Kementerian ESDM di situs magma.vsi.esdm.go.id/, letusan Gunung Anak Krakatau terjadi sebanyak 2 kali pada Jumat malam.
Letusan pertama terjadi pada pukul 21.58 WIB, dengan estimasi kolom abu mencapai ketinggian 357 meter di atas permukaan laut.
Sementara, letusan GAK kedua terjadi pada pukul 22.35 WIB, dengan estimasi kolom abu mencapai ketinggian 657 meter di atas permukaan laut.
Gunung Anak Krakatau (GAK) merupakan gunung yang muncul setelah Gunung Krakatau meletus.
• BREAKING NEWS: Dengar Letusan Gunung Anak Krakatau, Warga Lampung Selatan Lari ke Tempat Tinggi
• Live Streaming Gunung Anak Krakatau Meletus Jumat Malam 10 April 2020 hingga Kondisi Terkini
• Setelah Gunung Anak Krakatau Meletus, Warga Lampung Selatan Cium Bau Belerang
• Video Detik-detik Gunung Anak Krakatau Meletus, Warga Lampung Selatan Mengungsi
Bagaimana sejarah kemunculan Gunung Anak Krakatau (GAK)?
Gunung Krakatau meletus dahsyat pada tahun 1883.
Ketika itu, letusan dahsyat Gunung Krakatau menimbulkan awan panas setinggi 70 km dan tsunami setinggi 40 meter serta menewaskan sekitar 36.000 orang.
Sebelum meletus tahun 1883, Gunung Krakatau pernah meletus sekitar tahun 1680/1681.
Letusan ini memunculkan tiga pulau yang saling berdekatan, yaitu Pulau Sertung, Pulau Rakata Kecil, dan Pulau Rakata.
Selama ini yang menjadi bacaan tentang letusan Gunung Krakatau adalah laporan penelitian lengkap GJ Symons dkk, The Eruption of Krakatoa and Subsequent Phenomena: Report of the Krakatoa Committee of the Royal Society (London, 1883).
Setelah Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883 hingga mengakibatkan tsunami setinggi 40 meter, sang Anak Krakatau pun tumbuh hampir 50 tahun kemudian.
Dikutip Tribun Jateng dari Geo Magz, majalah terbitan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Gunung Anak Krakatau lahir ke permukaan laut pada 15 Januari 1929.
"Pada 20 Januari 1929, asap menjulang keluar dari tumpukan material gunung api yang baru muncul di permukaan, yang mulai tumbuh dari kedalaman laut 180 m. Itulah gunung yang baru lahir yang diberi nama Gunung Anak Krakatau. Anak gunung api ini tumbuh 4 m per tahun dan mempesona banyak orang," demikian tertulis dalam majalah milik Kementerian ESDM itu.
Sejak munculnya di permukaan laut pada 1929 hingga saat ini, pertumbuhan Gunung Anak Krakatau terbilang cepat.