Menurut Chrismis, kasus pembunuhan mahasiswi yang juga asal Sibolga ini menjadi pelajaran berharga bagi mahasiswa-mahasiswi Unpri agar ke depannya lebih berhati-hati.
Dia berharap tidak ada lagi mahasiswi yang mengalami kejadian serupa.
Pelaku ditembak mati
Tim gabungan Polrestabes Medan dan Reskrim Polsek Pancur Batu berhasil amankan dua pelaku pembunuhan mahasiswi Universitas Prima (Unpri).
Petugas berhasil meringkus dua orang pelaku yang merupakan sopir angkutan umum dan kernetnya, yang ditumpangi oleh korban.
Kedua pelaku juga diberikan tindakan tegas terukur, di mana seorang pelaku meninggal dunia dan satu lagi diberi tindakan tegas di kakinya.
Pengungkapan kasus tersebut dipimpin langsung Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Eddizon Isir.
Dalam keterangannya ia mengatakan, kedua pelaku yang diamankan, yakni Tomi Keliat (29) dan Tato Sembiring (28).
Kedua sehari diketahui bekerja sebagai sopir angkutan kota (angkot) di Kota Medan.
"Kedua pelaku terpaksa kita berikan tindakan tegas karena melawan dengan menggunakan senjata tajam saat diamankan. Tersangka atas nama Tato bahkan meninggal dunia karena terkena tembakan petugas," katanya, Selasa (14/4/2020).
Lebih lanjut dijelaskan Kapolres, kejadian tersebut merupakan perampokan dengan kekerasan.
Kejadian berawal dari keterangan salah seorang saksi yang mendengar jeritan minta tolong dari korban dari sebuah angkot.
"Petugas kami kemudian melakukan pengecekan kamera CCTV milik Dishub Kota Medan," ujarnya.
Mahasiswi nyaris diperkosa sopir angkot
Sebelumnya, seorang mahasiswi calon dokter nyaris diperkosa sopir angkot, Jumat (21/2/2020) dini hari.
Aksi bejat pelaku dilakukan di dalam angkot milik kakak pelaku, sekitar pukul 23.30 WIB.
Namun, korban berhasil melarikan diri, setelah mobil angkot tersebut masuk jurang di Sumedang.
Korban berinisial MS (22).
Ia merupakan mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Kampus Jatinangor.
Berikut, fakta-fakta calon dokter nyaris diperkosa sopir angkot di Sumedang sebagaimana dirangkum dari Kompas.com (grup Tribunlampung.co.id).
1. Korban mau pulang
MS merupakan warga Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat.
Peristiwa berawal saat MS hendak pulang dari Jatinangor, Sumedang, ke rumahnya di Cirebon, Jumat (21/2/2020).
Saat korban hendak pulang tersebut, waktu menunjukkan sekitar pukul 18.30 WIB.
MS menumpang elf dari Jatinangor menuju wilayah Alamsari, Sumedang kota.
Rencananya, di Alamsari, MS turun.
Ia lalu akan meneruskan perjalanan menggunakan bus menuju Kota Cirebon.
2. Korban tertidur
Namun dalam perjalanan, MS tertidur.
Hingga, elf yang ditumpanginya tiba di Wado, Sumedang.
Setibanya di Wado, MS meminta sopir elf mengantarkannya ke Alamsari, Sumedang.
3. Sopir pinjam angkot kakaknya
Kapolres Sumedang AKBP Dwi Indra Laksmana mengatakan, karena permintaan MS, sopir elf tersebut meminjam angkot 024 jurusan Sumedang-Wado bernopol Z 1902 AV.
"Jadi, pelaku yang tadinya sopir elf ini meminjam angkot milik kakaknya untuk mengantar korban ke Alamsari."
"Kebetulan, elf yang dibawanya juga sepi penumpang."
"Korban adalah penumpang terakhir di dalam elfnya ini," ujar Dwi Indra Laksmana kepada Kompas.com melalui sambungan telepon.
Sopir elf bernama Jajang Syarif Hidayat (22), warga Dusun Nagrak, Desa Cikareo Utara, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang.
Ia kemudian mengantar korban menggunakan angkot yang dipinjam dari kakaknya tersebut.
4. Angkot berbelok ke tempat sepi
Dalam perjalanan menuju Sumedang, kata Indra, sopir angkot malah membelokkan kendaraannya menuju tempat sepi.
Tepatnya, menuju wilayah jalan proyek di Cipining, Desa Pajagan, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang.
Di tempat ini, sopir mengancam akan membunuh korban jika tidak menuruti keinginannya.
5. Tersorot lampu
Sopir bejat itu lalu berupaya memerkosa korban di dalam angkot tersebut.
Tapi, ketika hendak memerkosa korban, di sekitar lokasi, ada cahaya dari kendaraan lain.
Cahaya itu menyorot ke dalam angkot.
Akhirnya, pelaku mengurungkan niatnya memerkosa korban di lokasi tersebut.
6. Angkot masuk jurang
Karena cahaya yang menyorot itu pula, pelaku kemudian mengemudikan membawa angkotnya ke tempat lain dengan dengan tergesa-gesa.
"Saat itulah, angkot itu terperosok ke jurang di sekitar lokasi kejadian," tutur Dwi Indra Laksmana.
Ketika mobil angkot terhenti di jurang, kata Indra, korban melarikan diri menuju perumahan warga sekitar.
"Korban selamat dan pelaku diamankan," sebut Indra.
Indra menyebutkan, meski berhasil menyelamatkan diri, korban mengalami luka memar pada dada dan dagu, serta luka lecet di paha kanan dan luka sobek di lutut kiri.
"Setelah diamankan warga, korban dibawa ke Puskesmas Cisitu."
"Tapi kemudian korban dirujuk menuju RSUD Sumedang, untuk perawatan lebih lanjut," sebut Indra.
Indra menambahkan, pelaku lolos dari maut setelah angkot yang dibawanya ini terperosok ke jurang.
"Pelaku sudah kami amankan dan saat ini masih dalam pemeriksaan," kata Indra.
Artikel ini telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul Fakta Pembunuhan Sadis Mahasiswi Unpri saat Naik Angkot, Korban Sempat Hubungi Adik Minta Dijemput.
Polisi mengungkap kasus mahasiswi dibunuh di dalam angkot di Medan. (Tribun Jakarta)