Kuli Bangunan Bohong Tak Pernah ke Jakarta, Kini 20 Pegawai RSUD Harus Tes Corona

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kuli Bangunan Bohong Tak Pernah ke Jakarta, Kini 20 Pegawai RSUD Harus Tes Corona. FOTO ILUSTRASI - Petugas medis membawa satu orang pengunjung kafe di Surabaya dengan hasil rapid test positif ke mobil ambulans

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang kuli bangunan di Purwodadi, Jawa Tengah berbohong soal riwayat pernah bekerja di Jakarta saat wabah virus corona.

Gara-gara kuli bangunan berbohong soal riwayatnya bepergian di Jakarta, 20 pegawai rumah sakit harus menjalani tes corona.

Kuli bangunan yang berbohong hingga terbukti positif corona tersebut setidaknya telah berinteraksi dengan 20 pegawai di RSUD R Soedjati Soemodiardjo Purwodadi, Jawa Tengah.

Karena itu, 20 pegawai rumah sakit harus menjalani rapid test corona hingga dua kali.

Saat berobat, kuli bangunan asal Kecamatan Karangyung, Grobogan, Jawa Tengah, itu tak mengaku bila ia punya riwayat bepergian dari Jakarta.

Sopir Ambulans Tiap Hari Angkut Puluhan Jenazah Pasien Corona, Ingin Teriak Keliling Jakarta

Suami Istri 10 Tahun Menanti Anak, Kini Bayinya 6 Bulan Tertular Virus Corona

Sempat Ancam Mogok Makan, Pasien Corona dengan Riwayat Peserta Ijtima Ulama di Gowa Meninggal

Jenazah Pasien Corona di Rumah Sakit Ditumpuk-tumpuk, Petugas Medis Kewalahan

Setelah dirawat, dan rapid tes menunjukkan reaktif corona, ia baru mengaku bila sebelumnya bekerja di sebuah proyek di Jakarta.

Setelah sekian waktu dirawat dan diperbolehkan pulang, hasil swab yang kemudian keluar menunjukkan kuli bangunan itu positif virus corona.

Tak hanya puluhan pegawai RSUD di Grobogan yang kenda imbas, bahkan saat dirawat itu, kuli bangunan tersebut sempat ditempatkan di bangsal umum.

Pulang dari Jakarta, alami demam serta sesak napas

Kuli bangunan tersebut sebenarnya baru saja mudik dari Jakarta.

Di Jakarta, pria 43 tahun itu bekerja di sebuah proyek bangunan.

Sepulang dari Jakarta, ia mengalami demam, sesak napas dan batuk.

Pria itu kemudian memeriksakan diri di RSUD Purwodadi pada akhir Maret 2020.

Tak mengaku pulang dari Jakarta

Kuli bangunan tersebut rupanya tak jujur saat dimintai keterangan oleh petugas medis. Ia mengaku tak pernah pergi ke daerah berstatus zona merah Covid-19.

Padahal kenyataannya, pasien baru saja pulang dari Jakarta.

Dari keterangan tak jujurnya itu, pasien akhirnya ditempatkan di bangsal umum Nusa Indah.

Dokter curiga

Di ruangan tersebut, pasien ditangani dokter spesialis penyakit dalam.

Ia juga diobservasi oleh dokter spesialis paru.

Sang dokter curiga terhadap kondisi pasien.

Pasien itu akhirnya menjalani rapid test pada awal April 2020.

Hasil tes reaktif, pasien pun dipindahkan ke ruang isolasi.

Baru saat itulah pasien mengakui riwayatnya yang sebenarnya.

"Usai rapid test, pasien ini akhirnya mengaku ternyata baru pulang dari Jakarta bekerja di proyek bangunan. Sepulang dari Jakarta ia sakit," kata Direktur RSUD dr Sodjati Soemodiardjo Purwodadi Bambang Pujianto.

Positif Covid-19

Petugas medis yang berkontak dengan pasien sempat menjalani rapid test dan hasilnya non rekatif.

Setelah pasien diperbolehkan pulang lantaran kondisinya membaik, pihak rumah sakit menerima hasil tes swab yang menyatakan kuli bangunan tersebut positif corona.

"Yang bersangkutan patuh menjalani isolasi mandiri di rumahnya."

"Hanya saat periksa awal dulu, ia tidak bilang kalau baru pulang dari daerah zona merah."

"Hari ini sudah kami jemput untuk dirawat," jelas Bambang.

Bambang pun akan melakukan rapid test ulang terhadap sekitar 20 pegawai RSUD Purwodadi untuk memastikan kondisi mereka.

"Sekitar 20 pegawai RSUD dr Soedjati Soemodiardjo akan kita rapid test lagi menyusul hasil uji swab yang menyatakan kalau pasien ini terkonfirmasi positif Covid-19," kata dia. 

Satu RT lockdown

Di Purwokerto, Banyumas, satu rukun tetangga (RT) terpaksa menerapkan lockdown.

Bupati Banyumas Achmad Husein menetapkan lockdown satu RT di Kelurahan Kober, Kecamatan Purwokerto Barat.

Kebijakan itu terpaksa diambil Bupati, karena sejumlah warga di lingkungan tersebut dinyatakan positif virus corona.

Menurut Husein, karantina wilayah itu sudah dilakukan sejak Rabu (15/4/2020) kemairn. Atau tidak lama setelah adanya penambahan 3 pasien positif Covid-19 asal Kelurahan Kober.

"Kami telah menerima hasil swab terhadap 26 PDP di mana 23 negatif dan tiga positif virus corona," ujar Bupati Achmad Husein kepada TribunBanyumas.com, Kamis (16/4/2020).

Diketahui bahwa tiga orang PDP yang kemudian dinyatakan positif virus corona itu berada dalam satu rumah di Kelurahan Kober, Kecamatan Purwokerto Barat.

Data itu adalah berdasarkan dari hasil pelacakan (tracing) dan laporan masyarakat.

Gugus Tugas Covid-19 Banyumas kemudian melakukan rapid test terhadap warga sekitar yang pernah kontak dengan tiga orang positif virus corona tersebut.

"Dari hasil rapid test ada enam warga yang terindikasi positif," imbuh bupati.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Sadiyanto, menegaskan bahwa karantina sudah melalui koordinasi dengan oleh Lurah Kober dan Camat Purwokerto Barat.

Ketika ditanya mengenai kabar jika salah satu PDP yang kemudian positif Covid-19 memiliki riwayat perjalanan dari Gowa, Sadiyanto tidak menjelaskan secara detail.

"Iya seperti itu perjalanan dari Gowa kira-kira," ujarnya.

BPBD Siapkan Sembako

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas menyiapkan bantuan sembako untuk warga yang terdampak karantina wilayah tersebut.

Bantuan adalah terkait dengan pelayanan kesehatan.

Sementara itu Kepala BPBD Kabupaten Banyumas, Titik Puji Astuti mengatakan sudah melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan yang sedang dikarantina.

Termasuk sudah pula membagikan masker untuk warga yang terdampak.

Pihaknya juga telah menyiapkan bantuan sembako untuk 198 keluarga yang terdampak karantina wilayah, terutama bagi keluarga pasien yang positif Covid-19.

"Kami sudah mulai menyalurkan bantuan sembako untuk 198 keluarga."

"Bantuan tersebut akan diberikan selama 14 hari," jelasnya. 

Dari pantauan perkembangan Covid-19 di Kabupaten Banyumas hari ini 16 April 2020 secara keseluruhan tercatat ada sebanyak 97 PDP.

Terdiri dari 22 PDP masih dirawat, 56 PDP dengan hasil negatif dan 13 PDP masih menunggu hasil pemeriksaan serta enam PDP meninggal dunia.

Dengan adanya penambahan tiga pasien positif corona, jumlah pasien positif covid-19 total menjadi 10 orang.

Terdiri dari 6 orang pasien masih dirawat, 2 sembuh, dan 2 meninggal dunia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kuli Bangunan Positif Corona, Pulang dari Jakarta tapi Berbohong, Puluhan Pekerja RSUD Jalani 2 Kali Rapid Test

 

Berita Terkini