Sementara itu, Direktur RSUD Tarutung dokter Janri Nababan mengatakan, perbedaan hasil uji sampel swab tersebut diduga karena waktu pemeriksaan yang lama (sampel pertama), saat dilakukan di Balitbangkes di Jakarta.
Saat dilakukan pemeriksaan sampel swab kali kedua di RS USU, kondisi pasien sudah mengalami perbaikan.
"Bisa jadi, ada perbaikan kondisi pasien setelah dilakukan pengambilan sampel kedua. Namun, kita tetap meminta agar dilakukan tes swab ketiga untuk memastikannya," kata Janri.
Janri menjelaskan, pihaknya juga sudah mengambil sampel swab kedua terhadap satu PDP, seorang petugas puskesmas yang sempat merawat TS dan saat ini diisolasi di RSUD Tarutung.
"Juga akan kami lakukan rapid test ulang (kedua) kepada 62 orang yang terdiri dari petugas puskesmas, petugas RSUD Tarutung, dan keluarga pasien yang merupakan hasil tracing dengan PDP," ujar Janri. (Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PDP Dites Swab 2 Kali dan Hasilnya Berbeda, Bupati Tapanuli Utara Bingung"