TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Belakangan ini viral video tentang ternak ikan lele dengan kombinasi tanaman seperti kangkung.
Sebaran video ini satu di antaranya melalui WhatsApp, video yang jelaskan soal wujud bentuk pemeliharaan ikan lele dalam sebuah wadah ember besar, disertai ada tanaman kangkung.
Siapa sebenarnya, yang menggarap video hal tersebut, hingga viral di media sosial.
Sebuah video tentang menanam kangkung dan budidaya lele dalam ember plastik viral di media sosial Twitter. Postingan tersebut diunggah oleh akun @bisma0000.
• VIDEO Viral YouTuber Ferdian Paleka Prank Waria Kasih Sembako Isi Batu dan Sampah
• VIDEO Detik-Detik Supercar McLaren Alami Kecelakaan di Tol Jagorawi
• MTRH Lampung Semprot Disinfektan di 3 Kelurahan Kawasan Rajabasa
• Istri Disekap Suami hingga Tak Dikenali Warga, Kabur lewat Plafon hingga Jebol Tembok
“Projek ketahanan pangan keluarga, inspiratif sekali budidaya ikan dan sayur dalam ember,” tulisnya.
Postingan tersebut hingga Minggu (3/5/2020) malam disukai oleh 7 ribu pengguna dan dibagikan ulang lebih dari 3 ribu kali.
Teknik budidaya ikan dalam ember sekaligus dengan menanam sayur di atasnya merupakan teknik yang cukup populer belakangan ini.
Teknik ini sendiri diberi nama Budikdamber yang merupakan akronim dari Budidaya Ikan Dalam Ember. Teknik Budikdamber Berdasarkan penelusuran Kompas.com, Teknik Budikdamber ini pertama kali diklaim diperkenalkan oleh Juli Nursandi, Dosen Budidaya Perikanan di Politeknik Negeri Lampung.
“Percobaan saya mulai 2015, penelitian 2016. Budikdamber, saya yang memunculkan istilah itu,” cerita Juli saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (3/5/2020).
Saat ditanya terkait sosok berbaju merah dalam video tersebut adalah dirinya, Juli pun membenarkan. Ia menceritakan inovasi yang ia lakukan berawal dari adanya kelebihan Tabulampot atau tanaman buah dalam pot.
Dari situ kemudian ia memikirkan tentang cara budidaya ikan dan sayuran yang menyerupai Tabulampot yang bisa dipindah-pindah dan tidak butuh lahan luas.
"Saya pikir harusnya ada sistem budidaya ikan dan sayuran yang menyerupai tabulampot," jelasnya.
Beberapa kelebihan Teknik Budikdamber yang ia ciptakan tersebut diklaim memiliki beberapa kelebihan.
Di antaranya adalah lebih murah jika dibandingkan dengan teknik aquaponik lainnya. “Mudah dibuat oleh siapa saja, aplikatif untuk masyarakat, dan tangguh diletakkan di mana saja,” kata Juli.
Selain itu, Budikdamber menurutnya juga bisa dijadikan pola bantuan ketika ada bencana seperti saat di pengungsian, banjir, kebakaran, juga saat ada pandemi covid-19.
“Semua bisa memelihara, dari SD sampai manula bahkan teman disabilitas,” jelas dia.
Macam tanaman dan ikan Budikdamber
Terdapat beberapa jenis ikan dan tanaman yang bisa dibudidayakan dengan cara Budikdamber. Untuk jenis ikan di antaranya adalah ikan lele, patin, sepat, betok, gabus, dan gurame.
“Ikan yang tahan oksigen rendah. Perlu kajian lebih lanjut untuk ikan-ikan lain,” terangnya. Adapun tanaman yang bisa ditanam tergantung dari jenis media yang digunakan.
Apabila menggunakan media arang maka beberapa jenis tanaman yang bisa ditanam di antaranya adalah kangkung, genjer, dan bayam Brazil.
“Pakai media rancangan kami arang, kain, tanah (AKT) bisa tanam semua tanaman,” jelasnya. Lebih lanjut ia menyampaikan untuk media arang tidak memerlukan penambahan pupuk. Akan tetapi untuk media AKT bisa ditambahkan pupuk apabila menghendaki buah yang ditanam misal cabe dan tomat berbuah lebih banyak.
Hal ini, karena media AKT memungkinkan untuk ditambahkan pupuk di dalamnya.
Berbagi dengan gratis
Juli menceritakan dirinya membagikan teknik budidaya ikan lele dan sayuran dalam ember tersebut secara gratis.
Saat ditanya apa motivasinya untuk melakukan hal tersebut, Juli mengaku tidak memiliki motivasi. “Memang hobi berbagi, wara-wiri dengan ngasih pelatihan ke sekolah, desa, PKK, dan lain-lain,” ungkapnya.
Ia mengaku sejak 2016, telah kerap berbagi panduan tentang Budikdamber. Saat Ramadhan dan muncul virus Corona, ia mengatakan makin banyak orang yang menghubunginya untuk meminta membagi panduan dan bertanya banyak hal.
“Kalau lagi banyak kerjaan, repot balas chat ratusan orang se-Indonesia dengan berbagai pendidikan dan karakter,” kenangnya.
Teknik Budikdamber semakin banyak dikenal setelah diunggah di Facebook, Instagram dan Youtube. Melalui akun youtube "Juli Nursandi and friends”, Juli beserta 2 orang mahasiswanya banyak membagikan tutorial mengenai Budikdamber yang kemudian banyak diikuti orang yang ingin melakukan budidaya serupa.
Selain telah sering diliput oleh media, Juli mengatakan Budikdamber pernah pula mendapatkan penghargaan inovasi Balitbangda Lampung 2019 dan mendapatkan prestasi harapan satu.
Informasi lengkap mengenai Budikdamber bisa didownload melalui aplikasi "Budikdamber" di Playstore.
Selain itu bisa pula disimak di akun Facebook "Budikdamberis Indonesia" dan akun Instagram "Juli nursandi and Friends"
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Videografer Tribunlampung.co.id/Ikhsan Dwi Nur Satrio