"Kita harus hati-hati di sini. Berarti vaksin yang sedang mereka bikin berasal dari virus yang karakternya berbeda dengan virus yang ada di Indonesia, maka tidak akan kompatibel dengan kita (tidak cocok sehingga tidak akan efektif)," imbuhnya.
Siti Fadilah mengatakan harusnya Indonesia meniru China dalam menghadapi pandemi virus Corona.
Menurutnya, China bisa bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Corona tanpa harus menunggu ada vaksin.
"Kalau kita melihat negara China, Wuhan, telah kembali memulai kehidupan baru setelah Corona dengan tanpa vaksin, tapi menggunakan obat tradisional.
China menunjukkan ketangguhannya dalam menghadapi Corona dari awal, terus lockdown dan kemudian Corona terhenti. Setelah itu ekonomi sudah mulai bangkit kembali. Tidak perlu heran, karena China negara dengan asas otoritarian.
Maka dalam menghadapi emergency seperti wabah Corona ini, decision making sangat efektif, komunikasi searah sangat cepat tanpa kendala, sangat dibutuhkan. Dan ini hampir tidak mungkin terjadi di negara-negara yang menganut asas demokrasi, yang selalu ada pro-kontra sehingga suatu keputusan makan waktu lebih banyak.
China dengan jelas menunjukkan kepada dunia bahwa dia bisa bangkit tanpa vaksin dan mereka siap dengan gelombang kedua dengan virus yang berbeda pula," terangnya.
Siti Fadilah menilai kebijakan pemerintah yang menetapkan melonggarkan PSBB dengan maksud agar memulihkan dan mengembalikan kegiatan sosial serta membangun perekonomian Indonesia sudah tepat.
Sebab, menurutnya, jika memperpanjang PSBB, maka perekonomian Indonesia akan makin terpuruk.
"Kita harus perpanjang PSBB diam saja di rumah, ekonomi kita akan nyungsep lebih dalam lagi sampai tahun 2021 berakhir. Apakah itu yang kita pilih? Nunggu vaksin yang belum tentu jadi dan belum tentu cocok. Berpikirlah saudaraku se-Tanah Air," kata dia.
Karena itu, Siti Fadilah berharap bangsa Indonesia mampu menyudahi masa-masa keterpurukan akibat pandemi virus Corona ini.
"Kita harus bangkit dari keterpurukan ini. Tapi kita juga selamat dari corona. Sudah cukup kita diam di rumah sudah cukup kita tidak bekerja normal tidak sekolah seperti biasanya, sampai kapan kita harus mulai?"
Pak Presiden sudah tiup peluit, memukul genderang untuk bergerak tapi semoga aturan pemerintah tidak bertambah banyak. Misalnya, boleh naik kapal terbang tapi saratnya banyak dan akhirnya yang bisa terbang sedikit. Dari segi ekonomi tidak menguntungkan."
Kalau mau melonggarkan PSBB itu ya longgarkan saja aturan-aturan yang sudah ada. Jangan bikin aturan baru, lakukan dengan bertahap," tandasnya. (Feryanto Hadi)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Bantah Korupsi, Siti Fadilah Blak-blakan ke Deddy Corbuzier: Musuh Saya Besar, Jadi Saya Kalah