Sementara 29 ABK lainnya selamat dan satu orang meninggal dunia.
Meski begitu, Suwarti optimistis anaknya masih hidup.
"Feeling saya (Rio) masih hidup," kata Suwarti di kediamannya, Jumat (12/6/2020).
Kepala Dinas Sosial Pringsewu Bambang Suharmanu (kanan) berbincang dengan Suwarti, ibunda Rio Pangestu, Jumat (12/6/2020). Rio adalah ABK yang hilang di Laut Aru. (Tribunlampung.co.id/Robertus Didik)
Kepala Dinas Sosial Pringsewu Bambang Suharmanu berpesan kepada Suwarti agar ikhlas jika putranya tidak selamat.
"Karena jalan hidup itu kan kita tidak tahu," ujarnya.
Sebab, musibah itu terjadi sepekan lalu.
Menurutnya, kecil kemungkinan Rio dapat selamat.
Ke Jakarta
Suwarti (42) akan pergi ke Jakarta untuk memastikan kondisi anaknya, Rio Pangestu (23), yang hilang di Laut Aru, Maluku.
Warga Pekon Sumber Agung, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, itu didampingi dua personel TRC SLRT Dinas Sosial Pringsewu.
Rio Pangestu, ABK KM Bahari 05, hilang di Laut Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku.
Keberangkatan Suwarti dilepas oleh Kepala Dinas Sosial Pringsewu Bambang Suharmanu dan anggota DPRD Pringsewu Anton Subagiyo, Jumat (12/6/2020), di rumah keluarga Suwarti di Pekon Mataram.
Suwarti pergi ke tempat kerja Rio Pangestu di Jalan Muara Baru, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Peluit, Jakarta Utara.
Kepala Dinas Sosial Pringsewu Bambang Suharmanu mengatakan, Suwarti didampingi dua personel TRC menumpang kendaraan operasional layanan PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial) BE 2043 UZ.
Kedua personel itu adalah Kasi Identifikasi dan Penguatan Kapasitas Dinas Sosial Pringsewu Agus Purnomo dan anggota TRC SLRT Sudarmanto.