Tagihan Listrik Melonjak di Pringsewu

Dapat Pendampingan, Anggota DPRD Pringsewu Minta Baca Meter Listrik PLN Tidak Asal-asalan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPRD Pringsewu Sagang Nainggolan (kiri) mendampingi warga yang mengalami tagihan listrik melonjak tidak wajar ke kantor ULP PLN Pringsewu, Senin (15/6/2020). Dapat Pendampingan, Anggota DPRD Pringsewu Minta Baca Meter Listrik PLN Tidak Asal-asalan.

"Sudah nanya ke PLN nggak ditanggapi katanya wajib bayar. Ya saya belum bayar tagihannya segitu nggak cukup duitnya," papar guru di salah satu MTS Bandar Lampung ini.

Dia berharap ada penjelasan yang bisa diterima logika terkait melonjaknya tarif pembayaran listrik ini.

Diakuinya dirinya bahkan sempat menyaksikan ada pelanggan PLN yang pingsan saat mengetahui jumlah tagihannya sampai Rp 25 juta.

"Iya daerah Tanjung Senang juga itu. Ketemu pas di PLN Way Halim. Udah bawa anak kecil, pingsan dia pas tau jumlah tagihannya. Suaminya katanya cuman sopir," kata Eva.

Warga lainnya yang tinggal di Kopri, Kecamatan Sukarame Astuti mengatakan, tagihannya juga naik hampir 3 kali lipat dari sebelumnya Rp 500 ribu menjadi Rp 1.321.416 bulan Juni ini.

"Belum saya bayar juga tagihan bulan ini, ngeliat jumlah tagihannya udah pusing duluan. Kok bisa naiknya banyak bener," keluh ibu dua anak itu.

Diakuinya pada bulan Mei kemarin tagihannya juga sudah mulai naik menjadi Rp 600 ribu.

Tagihan listrik bulan Juni milik Astuti (screenshot)

Di rumahnya memakai daya 1.300 VA.

Astuti mengharapkan kejelasan PLN terkait kenaikan tarif listrik yang sangat signifikan dibandingkan sebelum-sebelumnya.

"Karena saya makenya normal-normal aja. Nggak pakai wifi nggak pakai laptop. Kerja juga nggak wfh (work from home)," tukasnya.(Tribunlampung.co.id/Robertus Didik/Sulis Setia M)

Berita Terkini