Menurut Hs, pintu samping rumahnya biasanya tidak pernah dikunci.
"Karena kan kalo masukin motor lewat situ memang. Saya gedor-gedor nggak keluar-keluar, makanya saya lewat samping untuk masuk," katanya.
Sesudah masuk ke dalam rumah, Hs tidak mendapati AP.
Ia juga tidak ditemukan di kamarnya.
"Terus masuk ke kamar yang kedua nggak ada. Ke kamar adeknya juga nggak ada. Di mana pikir saya," kata Hasan.
Kemudian Hs mengecek kamar mandi.
Di sanalah ia menemukan anaknya dalam kondisi meregang nyawa.
"Terus saya langsung teriak keluar, manggil orang. Tolong dulu. Kenapa kata orang. Terus dia masuk. Saya bilang ayo gotong. Tapi dia nggak mau. Nggak berani megang karena takut kesalahan juga," jelasnya. (Tribunlampung.co.id/Muhammad Hardiansyah Kusuma)